Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tragis Ulfa, Tewas Ditabrak Truk, Jenazahnya Dibuang ke Kebun oleh Pelaku

Kompas.com - 30/04/2021, 18:45 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Rabu (28/4/2021) malam itu menjadi panggilan telepon terakhir Balandina Ulfa (21) kepada ayahnya.

Pada saat menghubungi sang ayah itulah, Ulfa ditabrak oleh KL (50) yang mengendarai truk Dinas Lingkungan Hidup Nunukan, Kalimantan Utara.

Akibat insiden ini, Ulfa meninggal.

Baca juga: Sopir Truk Sampah yang Tabrak Mahasiswi di Nunukan Buang Jasad Korban ke Kebun

Jenazahnya tidak ditemukan di lokasi kejadian, melainkan di tengah perkebunan masyarakat.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Nunukan AKP Marhadiansyah Tofiqs Setiaji mengatakan, pelaku membuang korban ke kebun karena takut dihakimi massa.

Untuk menutupi jejaknya, pelaku mengubur darah yang tercecer di tempat kejadian perkara. Jok truk yang terdapat darah korban, turut dicucinya.

"Pelaku sempat membawa korban berputar putar. Kita masih koordinasi untuk sangkaan pasalnya. Apakah ini masuk laka lantas atau kriminal umum,’’ ujarnya kepada wartawan, Kamis (29/4/2021).

Baca juga: Remaja yang Mandi di Bak Truk Ditindak oleh Polisi, Disebut Bahayakan Keselamatan

 

Ditabrak saat telepon ayahnya

Mobil truck milik DLH Nunukan terperosok ke parit. Mobil yang dikemudikan KL (50) ini menabrak mahasiswi dan membuang korban begitu saja ke tengah perkebunan untuk menghilangkan jejakKompas.com/Ahmad Dzulviqor Mobil truck milik DLH Nunukan terperosok ke parit. Mobil yang dikemudikan KL (50) ini menabrak mahasiswi dan membuang korban begitu saja ke tengah perkebunan untuk menghilangkan jejak

Tofiqs menjelaskan, pada saat si ayah menerima telepon Ulfa, tiba-tiba dia mendengar suara benturan keras. Setelahnya, ponsel Ulfa tak bisa dihubungi.

"Korban ini pulang kerja sekitar pukul 18.30 WITA. Dia bekerja sebagai office girl di kantor Gadis (Gabungan Dinas) I. Dia memberitahukan motornya kehabisan bensin dan meminta diantarkan bensin," tuturnya.

Ayah Ulfa, Edmundus Neno, segera mendatangi lokasi tempat putrinya bekerja.

Namun, di sana, dia hanya menemukan sepeda motor yang ringsek dan terdapat cecerah darah.

Baca juga: Cerita Munif, Pinjam Truk Tetangga demi Tampil Unik Saat Wisuda “Drive Thru”

Neno yang dalam kondisi bingung, mendatangi puskesmas dan rumah sakit. Hasilnya juga nihil.

Ia lalu menghubungi seluruh keluarganya untuk membantu menemukan Ulfa.

Kasus ini terungkap usai keluarga korban kebingungan menemukan keberadaan Ulfa. Mereka kemudian melapor ke polisi.

Jenazah Ulfa ditemukan beberapa jam setelahnya. Saat ditemukan, jenazah Ulfa tertutup daun pisang. Ia mengalami luka di bagian kepala.

"Korban meninggal dunia dan ditemukan di antara semak belukar pinggir sungai sekitar pukul 23.00 WITA,” terang Tofiqs.

Baca juga: 2 Truk Terlibat Tabrakan di Purworejo, 1 Santri Tewas, Ini Kronologinya

 

“Kami minta pelaku dihukum berat”

Ilustrasi penjaraKompas.com Ilustrasi penjara

Keluarga korban menyesali perbuatan pelaku.

"Dia ditabrak truk sampah DLH Nunukan, bukannya dibawa ke rumah sakit tapi malah dibuang. Hewan saja kalau tertabrak kita pungut, kita kubur. Kenapa ini malah dibuang oleh pelaku," ucap salah seorang anggota keluarga, Gradus Tohan Tokan (52).

Gradus menyampaikan, keluarga berharap memperoleh keadilan atas peristiwa ini.

Baca juga: Ban Truk yang Hendak Dipasangnya Tiba-tiba Meletus, Nyawa Arif Terenggut

"Kami minta pelaku dihukum berat," pintanya, saat ditemui di rumah duka di RT 008, Sedadap, Nunukan Selatan.

Mengenai sosok Ulfa, Gradus menyatakan bahwa dia adalah pribadi yang rajin dan penuh semangat.

Walau sudah menikah dan memiliki putri berusia 10 bulan, Ulfa masih berusaha melanjutkan studinya.

Baca juga: Tabrak Seorang Pemuda hingga Tewas, Sebuah Truk Dibakar Massa di Sorong

Dia juga menjadi tukang bersih-bersih kantor Gadis I Nunukan Selatan guna membiayai kuliah dan menambah penghasilan keluarga.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor | Editor: Dony Aprian)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com