Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Dieng, Dataran Tinggi dengan Sensasi Magis di Pulau Jawa

Kompas.com - Diperbarui 01/07/2022, 07:29 WIB
Rachmawati

Editor

 

Kawah Sileri pernah erupsi tahun 1944

Walaupun demikian, ternyata ada dua kawah yang memiliki catatan kelam yakni Kawah Sileri dan Kawah Sinila.

Kawah Sileri pernah erupsi tahun 1944 yang mengakibatkan 59 orang tewas dan 55 orang lainnya hilang.

Kala itu, Kawah Sileri mengeluarkan suara dentuman keras disertai semburan lumpur yang menewaskan puluhan orang

Sedangkan Kawah Sinila pernah mengeluarkan gas beracun pada tahun 1979 yang mengakibatkan 143 warga sekitar meninggal dunia.

Walaupun demikian, penduduk yang tinggal di kawasan tersebut sudah terlatih membaca tanda-tanda alam dan mengevakusi diri saat bahaya datang.

Baca juga: Seharian Wisata di Dieng Banjarnegara, Bisa ke Mana Saja?

Candi Dieng, jejak sejarah tua di Pulau Jawa

Wisatawan saat berada di Candi Arjuna, salah-satu candi di kompleks candi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (15/10/2020).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Wisatawan saat berada di Candi Arjuna, salah-satu candi di kompleks candi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (15/10/2020).
Nama Dieng diperkirakan berasal dari Kawi. Kata di berarti tempat gunung. Sementara hyang berarti dewa sehingga Dieng diartikan sebagai gunung tempat para dewa bersemayam.

Di masa lalu, para Brahmana pun membangun candi-candi di kawasan tersebut untuk melakukan pemujaan.

Salah satunya komplek Candi Sywa yang ada di kawasan Dieng Timur. Diperkirakan kompleks tersebut ada sejak abad ke-7 atau awal abad 8 Masehi.

Para raja, bangsawan, brahmana dari Kerajaan Kalinga melakukan pemujaan. Sejak saat itulah Dieng mulai dihuni.

Baca juga: Tangga Kuno dan Misteri Kompleks Candi di Dataran Tinggi Dieng, Pusat Ritual dan Pendidikan Agama?

Letak Dieng tak jauh dari Kerajaan Kalinga didirikan yakni di daerah Pekalongan atau Batang. Dari Kerajaan Kalinga, perjalanan ke Dieng memakan waktu sekitar 3 hari dengan naik kereta yang ditarik kerbau.

Diperkirakan ada sekitar puluhan hingga 100 candi di kawasan tersebut. Namun karena curah hujan tinggi, erupsi gunung, longsor, dan banjir, hanya ada delapan candi yang tersisa.

Delapan candi tersebut ditemukan pada awal 1800 dan rekontruksi oleh Pemerintah Hindia Belanda pada 1856.

Baca juga: Fenomena Embun Es di Dataran Tinggi Dieng, Ini Penjelasan BMKG

Tempat wisata di Kabupaten Banjarnegara - Telaga Dringo di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.SHUTTERSTOCK / NDL Picture Tempat wisata di Kabupaten Banjarnegara - Telaga Dringo di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Saat ditemukan, candi tersebut dalam keadaan rusak dan sebagian terendam air karena berada di cekungan tanah.

Di Dataran Tinggi Dieng, satu-satunya prasasti yang ditemukan berada di dekat Candi Arjuna.

Prasasti tersebut menyebut jika bangunan Candi Arjuna dibuat tahun 808-809 Masehi. Namun tak diketahui siapa yang membangun kompleks percandian tersebut.

Pada musim musim kemarau, biasanya Juli-Agustus, Dataran Tinggi Dieng sering diwarnai oleh butiran-butiran es yang menempel di atas rerumputan dan sayuran yang banyak ditanam oleh petani di Dieng.

Baca juga: Dataran Tinggi Dieng Diselimuti Embun Es, Suhu Udara di Bawah Nol Derajat Celsius

Butiran es itu terbentuk menjelang fajar dan hilang pada pukul 9 pagi hari, ketika matahari mulai hangat.

Fenomena di sekitar Candi Dieng ini belakangan mengundang banyak pengunjung untuk berswafoto.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fadlan Mukhtar Zain | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief), Indonesia.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com