Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Bunuh Anggota Gym, Personal Trainer Hanya Diam di Lokasi Kejadian sampai Polisi Menangkapnya

Kompas.com - 28/04/2021, 14:18 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang personel trainer di Surabaya berinisial E (39) nekat menusuk seorang anggota gym hingga tewas.

Peristiwa itu terjadi di salah satu pusat kebugaran atau gym di Jalan Arief Rahman Hakim Surabaya pada Senin (26/4/2021).

Sesaat setelah membunuh korbannya, E hanya diam saja di lokasi kejadian sampai polisi menangkapnya.

"Saya tidak melarikan diri. Saya tahu perbuatan saya, saya tetap diam berusaha untuk menenangkan diri, sampai penyidik datang menangkap saya," kata E.

Setelah membunuh korban, dia pun memiliki rencana untuk meminta maaf pada anggota keluarga korban.

"Saya mau minta maaf sama pihak keluarga FC (korban). Saya minta maaf sedalam-dalamnya atas perbuatan saya," ujar dia.

Baca juga: Pengakuan Personal Trainer yang Tusuk Anggota Gym hingga Tewas: Saya Menyesal, Saya Minta Maaf

Sering di-bully

Pelaku penusukan member gym yang merupakan personal trainer gym, E, diamankan Polsek Sukolilo, Surabaya, Selasa (27/4/2021).KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Pelaku penusukan member gym yang merupakan personal trainer gym, E, diamankan Polsek Sukolilo, Surabaya, Selasa (27/4/2021).
Pembunuhan tersebut dilatarbelakangi dendam lantaran korban yang berinisial FC (46) disebut sering membully pelaku.

Korban kerap menghina pelaku sebagai personel trainer yang sekadar ingin mencari makan di pusat kebugaran tersebut.

Tak hanya itu, korban juga pernah mengancam akan menghabisi keluarga pelaku.

"Sebenarnya sudah lama (dendam). Ya karena saya dibuat bahan bully (perundungan) sama dia (korban). Itu dilakukan berulang-ulang dengan bahasa-bahasa yang beda," kata E usai rilis di Mapolsek Sukolilo, Selasa (27/4/2021).

"Sebenarnya saya punya iktikad baik untuk menyelesaikan perselisihan dengan baik. Tapi dia tidak punya iktikad baik untuk saya. Karena itulah terjadi hari itu (penusukan)," lanjut pelaku.

Baca juga: 7 Fakta KRI Nanggala-402 Tenggelam, Terdeteksi di Kedalaman 850 Meter, Terjadi Retakan Besar

 

Ilustrasi belanja, ilustrasi supermarketVIA iStockphoto Ilustrasi belanja, ilustrasi supermarket
Kronologi, sempat beli pisau di pusat perbelanjaan

Melansir Surya.co.id, Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Iptu Zainul Abidin menuturkan detik-detik pembunuhan di pusat kebugaran pada Senin (26/4/2021) pagi tersebut.

Zainul mengungkapkan, pelaku dan korban sempat terlibat cekcok di lantai dua lokasi pusat kebugaran.

Tak lama kemudian, pelaku keluar untuk membeli pisau dapur di pusat perbelanjaan yang tak jauh dari lokasi.

Menurut keterangan saksi di lokasi, korban saat itu hendak memasuki mobilnya.

Namun kemudian, datang pelaku yang menyergap korban dari belakang dan seketika menghujamkan pisau ke tubuh korban.

Hal itu membuat korban berteriak-teriak kesakitan.

Korban akhirnya meninggal dunia ketika dibawa ke rumah sakit.

"Benar, korban meninggal dunia di rumah sakit," kata Zainul.

Polisi pun langsung menangkap pelaku E yang bergeming di lokasi kejadian.

"Saat ini masih pemeriksaan. Sementara kami dibantu tim Inafis Polrestabes Surabaya untuk lakukan olah TKP," katanya.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor : Dheri Agriesta)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kronologi Trainer Gym di Surabaya Bunuh Korban karena Sering Dibully, Pisau Sampai Bengkok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com