TULUNGAGUNG,KOMPAS.com - Sebanyak dua angota TNI asal Kabupaten Tulungagung Jawa Timur, tercatat sebagai kru kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali beberapa waktu lalu.
Warga Tulungagung tersebut yakni Kelasi Satu Mohammad Faqihudin Munir asal Desa Pulotondo dan Sertu Ardi Ardiansyah warga Desa Kromasan.
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo dan sejumlah pejabat mengunjungi rumah kedua anggota TNI AL tersebut.
Tangis ibu kandung Kelasi Satu Mohammad Faqihudin pecah saat para pejabat Pemkab Tulungagung tiba di rumah duka di Desa Pulotondo, Kecamatan Ngunut, Tulungagung, Jawa Timur.
Ibu itu terus menangis memanggil nama anaknya. Beberapa orang terlihat berusaha menenangkan sang ibu.
Baca juga: Oknum Polisi yang Unggah Makian soal KRI Nanggala-402 Diduga Depresi karena Belum Menikah
Di halaman rumah Faqihudin terpasang tenda berukuran sekitar 5x4 meter. Pada bagian depan terletak sejumlah karangan bunga dari petinggi TNI AL.
Tetangga dan kerabat berdatangan memberi dukungan kepada orangtua Faqihudin. Para tamu larut dalam suasana duka. Mereka lebih banyak diam sambil menundukkan kepala, sesekali menyapa tamu lain yang datang.
Suasana serupa juga terlihat di rumah Sertu Ardi Ardiansyah di Desa Kromasan, Kecamatan Ngunut, Tulungagung.
Ayah Sertu Ardi Ardiansyah, Sujarno mengaku masih berharap seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402 ditemukan selamat.
“Rasanya saya masih ada keyakinan bahwa anak saya masih selamat dan hidup. Kita tidak tahu akan kuasa Tuhan. Sampai saat ini, belum ada bukti jenazah yang ditemukan,” ujar Sujarno di halaman rumahnya, Senin (26/4/2021).