Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meriam Karbit, Tradisi Menyambut Idul Fitri di Kota Pontianak

Kompas.com - 27/04/2021, 05:00 WIB
Hendra Cipta,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com – Hari Raya Idul Fitri atau hari kemenangan bagi umat Muslim setelah sebulan penuh berpuasa memang harus dirayakan dengan suka cita dan kebanggan.

Bukan untuk sekadar gagah-gagahan, melainkan mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Tuhan.

Di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), warganya memiliki cara unik merayakan dan menyambut Idul Fitri, yakni dengan cara membuat meriam karbit dan membunyikannya di pinggiran Sungai Kapuas Pontianak.

Baca juga: Cerita Berkah Ramadhan di Kampung Caruluk, Sentra Produksi Kolang-kaling Turun-temurun di Cianjur

Ibarat “perang” puluhan meriam pun saling bersahutan di kedua sisi sungai.  

“Saya kurang tahu sejarahnya, tapi meriam karbit selalu dibunyikan saat menjelang Idul Fitri,” kata Hendra, satu di antara warga pembuat meriam karbit di Jalan Tanjung Raya I, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Jumat (23/4/2021) malam.

Menurut Hendra, persiapan meriam dimulai awal ramadhan. Pertama-pertama adalah menaikkan meriam yang berasal dari balok kayu berdiameter 60 centimeter dan panjang 6 meter dari dalam sungai ke daratan. Meriam itu sengaja direndam usia pakainya panjang.

Kemudian meriam tersebut dibersihkan untuk membuang kotoran yang menempel selama direndam di dalam air. Setelah dibersihkan, balok kayu yang dibagi menjadi dua bagian itu dirakit kembali menjadi satu menggunakan kain tebal.

“Setelah kering, disimpai atau dililit dengan rotan, agar ketika dibunyikan, balok kayunya tidak pecah,” ungkap Hendra.

Baca juga: Tradisi Pembagian Bubur Samin di Masjid Darussalam Solo Kembali Ditiadakan

Proses pelilitan rotan, jelas Hendra, bisa memakan waktu beberapa hari, tergantung banyaknya meriam.

Setelah selesai dililit, meriamnya akan disimpan di atas dudukannya dan menghadap seberang sungai. “Nanti tinggal dicat supaya bagus dan siap dimainkan,” terang Hendra.

Tanpa festival

Pemerintah Kota Pontianak meniadakan festival meriam karbit di malam menyambut hari raya Idul Fitri 2021. Namun demikian masyarakat tetap dipersilakan membunyikan meriam untuk menjaga tradisi Ramadhan dan Idul Fitri di Pontianak.  

"Kita tidak menggelar festival meriam karbit tahun ini, tetapi jika masyarakat ingin memainkannya dipersilakan," kata Wali Kota Pontianak Edi Rusdi kamtono.

Edi menekankan agar selama memainkan meriam karbit, warga tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan Covid-19. Menurutnya, permainan meriam karbit merupakan bagian dari budaya masyarakat Kota Pontianak.

"Mulai bulan Ramadhan boleh dimainkan, tapi untuk festivalnya kita tiadakan," ucap Edi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com