Detik-detik Tubuh Umar Diseret Buaya hingga Menghilang, Korban Sempat Teriak Minta Tolong

KOMPAS.com - Seorang warga di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, bernama Umar Bahiri (50), warga Dusun I, diterkam dan diseret buaya saat sedang mencari rumput di Desa Santan Sari, Kecamatan Sembawa, Senin (19/42021).

Kasat Reskrim Polres Banyuasin AKP M Ikang Ade Putra mengatakan, kejadian berawal saat korban dan rekannya Nurhalim (45), datang ke lokasi untuk mencari rumput.

Tiba-tiba, korban mendadak berteriak minta tolong. Nurhalim yang mendengar itu langsung menghampirinya.

Baca juga: Detik-detik Tubuh Melki Diseret Buaya hingga Menghilang, Sempat Terjadi Tarik Menarik

Saat itu, saksi melihat korban sudah ditarik ke dalam sungai.

"Saksi ini melihat tangan korban sudah ditarik buaya ke dalam sungai," kata Ikang saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (20/4/2021).

Melihat itu, lanjut Ikang, saksi langsung berupaya menolongnya dengan menebaskan parang yang dibawanya ke arah buaya.

Baca juga: Tubuh Seorang Pencari Rumput Hilang Setelah Diterkam Buaya

Hal itu dilakukan saksi agar buaya dapat melepaskan korban.

Namun, itu tidak berhasil. Buaya malah dengan cepat menarik tubuh korban ke dalam sungai. Kemudian, Nursalim meminta pertolongan kepada warga sekitar.

"Sehingga saksi langsung mencari pertolongan ke warga sekitar. Korban dan saksi ini sedang mencari rumput di sekitar lokasi," ujarnya.

Baca juga: Brigadir Agus Telantar 10 Hari di Merak, Ini Kata Polda Lampung

Saat ini, petugas kepolisian bersama warga masih melakukan pencarian terhadap tubuh korban yang telah dibawa buaya.

Agar kejadian serupa tidak terjadi, Ikang pun mengimbau warga untuk waspada.

Selain itu, pihaknya akan memasang papan imbau di lokasi.

"Warga diimbau untuk waspada, apalagi di daerah sekitar yang kemungkinan banyak buaya. Ke depan, lokasi yang rawan akan dipasang papan imbauan," ungkapnya.

Baca juga: Curhat Melisa, Istri Pelaku Penganiaya Perawat RS Siloam Palembang, Merasa Dipojokkan

(Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : Abba Gabrillin)