Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu TKI yang Dideportasi Malaysia, Difitnah, Dicambuk Rotan, hingga 12 Tahun Tak Jumpa Keluarga

Kompas.com - 18/04/2021, 21:05 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

‘’Kami main gaple, dorang (mereka) warga lokal kalah sejuta. Dia minta balik uangnya dengan sabetkan pisau, kena saya punya bahu dan luka. Saya berlari juga ambil badik lawan dorang. Saya tikam pinggangnya dan matilah dia,’’kenangnya.

Umar pun hanya bisa pasrah saat polisi berseragam lengkap membawanya dengan borgol. Umar hanya menunduk dan menangis karena teringat akan nasib anak istrinya di kampung halaman.

Saat dia berangkat merantau, anak sulungnya masih usia 4 tahun dan si bungsu usia 2 tahun.

‘’Sejak itu tidak ada kabar, entah istriku menunggu ataukah tidak, saya tidak tahu. Kalaupun sudah ada kehidupan baru, mau diapa sudah? Saya dipenjara hampir 12 tahun bukan waktu sebentar,’’katanya sedih.

Umar saat ini hanya berniat melihat kondisi kedua anaknya di Sulawesi. Kalaupun keluarganya sudah memiliki kehidupan baru, ia akan menjauh.

"Sebagai seorang ayah, tanggung jawab moral itu pasti ada. Saya akan kunjungi mereka setelah itu kalau memang mereka punya kehidupan sendiri saya tak akan mengganggu mereka,’’lanjutnya sedih.

Riswan dan Umar adalah sekelumit kisah dari ribuan TKI di negeri Jiran Malaysia yang memiliki kisah getir dalam perantauannya.

Masih banyak kisah kisah TKI ilegal lain yang menjadi cerita sedih bagaimana bertahan hidup di negeri orang.

Keduanya saat ini masih menjalani karantina mandiri di gedung Rusunawa Nunukan bersama ratusan deportan lain.

Setelah 15 hari, mereka akan dipulangkan ke kampung halaman masing masing oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Nunukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com