Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Kopassus, Pasukan Elite TNI AD dan Tantangan di Era Modern

Kompas.com - 17/04/2021, 05:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - "Lebih baik pulang nama daripada gagal di medan laga", itulah petikan dalam Himne Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Di hari HUT Kopassus ke-69 yang jatuh pada hari 16 April 2021, Kompas.com mencoba mengulas sejarah singkat pasukan elite kebanggaan Bangsa Indonesia ini. 

Pada 16 April 1952, melalui Instruksi Panglima Tentara dan Teritorium III No.55/Instr/PDS/52, Kesatuan Komando Terirotium III dibentuk.

Baca juga: Punya 38.000 Tanaman Porang, Purnama: Sudah Ditawar Rp 825 Juta, tetapi Saya Minta Rp 1,2 M

Dilansir dari situs resmi Kopassus.mil.id, pasukan itu merupakan cikal bakal pasukan elite Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TND AD) saat ini, Komando Pasukan Khusus atau Kopassus.

Munculnya instruksi tersebut tak lepas dari peristiwa pemberontakan kelompok Republik Maluku Selatan (RMS) pada Juli 1950.

Saat itu, operasi penumpasan RMS dipimpin langsung Letnan Kolonel (Letkol) Slamet Riyadi.

RMS berhasil ditumpas, namun korban jiwa dari prajurit TNI tak bisa dibilang sedikit.

Anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang ikut dalam pembebasan sandera ketika terjadi pembajakan pesawat Garuda Woyla di Dong Muang, Bangkok, pada 1981. Kompas/Kartono Ryadi Anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang ikut dalam pembebasan sandera ketika terjadi pembajakan pesawat Garuda Woyla di Dong Muang, Bangkok, pada 1981.
Evaluasi segera dilakukan dan akhirnya Letkol Slamet Riyadi menggagas untuk membentuk kesatuan pemukul yang mumpuni dalam bidang strategi, taktik, dan teknik, baik secara individu prajurit tersebut atau tim.

Sayangnya, pada pertempuran di Ambon, Letkol Slamet Riyadi gugur. Namun, gagasan almarhum dilanjutkan oleh Kolonel A.E Kawilarang.

Baca juga: Isak Tangis Iringi Pemakaman Guru Korban Penembakan KKB, Sang Ayah Pingsan

 

Komandan pertama Kopassus

Setelah diterbitkan Instruksi Panglima TNI tersebut, Komandan pertama yang ditunjuk adalah Mayor Moch. Idjon Djandi.

Pengalaman dan kematangan dalam dunia militer menjadi pertimbangan TNI menunjuk Mayor Idjon sebagai Komandan Pasukan Khusus saat itu.

Mantan Kapten KNIL yang pernah bergabung dalam Korps Speciale Troopen itu juga sempat mencicipi kerasnya pertempuran perang dunia kedua.

Baca juga: Jejak Pembunuh Berantai di Kartasura, Ditangkap Usai Bunuh Anggota Kopassus

Perubahan nama

KopassusKOMPAS/KARTONO RYADI Kopassus
Sejak resmi dibentuk, kesatuan elit TNI AD sempat beberapa kali mengalami perubahan nama.

Pada tahun 1953 nama yang dipilih adalah Komando Angkatan Darat (KKAD).

Lalu, Resimen Pasukan Komandi Angkatan Darat (RPKAD) pada tahun 1952.

Selanjutnya, pada tahun 1955 berubah menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).

Baca juga: Kronologi KKB Serang Pasukan TNI yang Sedang Patroli di Nduga, 3 Prajurit Terluka

Dan pada tahun 1966 satuan ini kembali berganti nama menjadi Pusat Pasukan Khusus TNI-AD (PUSPASUS TNI-AD).

Di 1971, nama kesatuan pasukan kebanggan Indonesia ini berganti menjadi Komando Pasuka Sandhi Yudha (KOPASSANDHA).

Dan pada tahun 1985 satuan ini berganti nama menjadi Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) hingga sekarang.

Pesan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (19/11/2020). Puspen Mabes TNI Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Markas Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (19/11/2020).
Saat upacara peringatan HUT ke-69 Kopassus, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta anggota Kopassus terus mengembangkan inovasi dan profesionalismenya.

"Kembangkan inovasi dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks demi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Hadi dikutip dari instagram Puspen Mabes TNI, Jumat (16/4/2021).

Menurutnya Panglima TNI, sederet prestasi telah dicapai Kopassus selama 69 tahun ini. Bangsa Indonesia pun bangga akan hal itu. 

Namun, di usia yang sudah matang tersebut, Panglima TNI berharap Kopassus juga akan semakin tangguh menghadapi era modern.

"Di usia yang semakin matang ini, tingkatkan terus profesionalisme prajurit komando dengan berlatih, berlatih, dan berlatih," tegas Hadi.

(Penulis: Achmad Nasrudin Yahya | Editor: Krisiandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com