Menurut RN, saat ditanya, ia dipukul dan diancam dengan senjata milik polisi. Bukan hanya hari itu, tapi juga hari-hari setelahnya.
Ia juga mengaku disiksa dan ditodong senjata di bagian paha, telapak tangan, dan kepala.
Baca juga: Video Viral Satwa Langka Simpai Disiksa hingga Menjerit-jerit, BKSDA Buru Pelaku
“Sambil ditanya-tanya, kami dipukul, diancam dengan senjata sama Pak Polisi di ruang penyidik. Bukan saja di hari itu, di hari-hari lain juga begitu,” ujarnya.
“Saya sempat ditampar empat kali di bagian pipi dan dipukul di pipi dua kali, ditendang di bagian perut dua kali dan diancam dan ditodong sama senjata di paha di telapak tangan, dan di kepala,” ucap RN.
Karena terus-terusan disiksa, RN dan dua rekannya mengaku trauma dan tertekan. Mereka pun terpaksa mengaku pencurian yang tak pernah mereka lakukan.
Baca juga: Menderita Disiksa Majikan di Bahrain, TKW Curhat di Facebook, Minta Tolong Dipulangkan ke Tanah Air
“Saya sangat ketakutan dan tertekan, dan saya langsung berbohong, iya betul kalau kita yang melakukan (pencurian) karena kita selalu diancam,” kata RN.
Hal tersebut dibenarkan oleh penasihat hukum RN, La Ode Abdul Faris.
Ia menyebut ada penyiksaan selama dalam proses pemeriksaan hukum yang dialami oleh ketiga anak di bawah umur dan MS .
“Memang benar, mereka mengalami penyiksaan yang berulang kali diancam dibunuh untuk mengakui perbuatan suatu pencurian yang memang bukan mereka yang melakukan,” kata Faris.
“Ini aneh, ini ada upaya paksa untuk mengkriminalisasikan anak dibawah umur dan tambah satu dewasa,” ujar Faris.
Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Buton AKBP Gunarkoi mengaku menghormati hukum yang sedang berproses.
Ia mengatakan vonis sudah dijatuhkan dan diputuskan bersalah namun untuk pelaku anak-anak mendapatkan pembinaan.
“Kalau memang ada dugaan kekerasan atau pemaksaan kami Polres siap menerima pengaduan melalui Propam,” ucap Gunarko.
“Kalau ada dugaan pelanggaran oleh Kapolsek dan jajarannya akan kami kenakan sanksi sebagaimana mestinya,” tuturnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Defriatno Neke | Editor : Khairina), Tribunsultra.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.