Bio Farma juga menerapkan teknologi internet of things (IoT) dengan memasang sensor suhu dan GPS (global position system) pada kendaraan angkutan vaksin berpendingin.
Dengan begitu, suhu ruang penyimpanan vaksin dalam kendaraan dan posisi pergerakan kendaraan selama perjalanan dapat dipantau secara real time di command center yang ditempatkan di Holding BUMN Farmasi.
“Informasi yang ditampilkan di command center ini juga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak-pihak terkait sesuai dengan kewenangan guna menjamin kualitas dan keamanan vaksin, serta disebarkan sesuai alokasi secara cepat, efektif, dan efisien," ujar Bambang.
Dengan mengikuti pameran ini, ia berharap Bio Farma dapat memperluas target pasarnya.
Bio Farma juga membidik wilayah-wilayah Asia, terutama Asia Tengah, Afrika, dan Amerika Latin.
Mereka mengutamakan kerja sama bilateral yang sebelumnya telah terjalin secara multilateral dengan UN agencies (UNICEF).
"Kami berharap dapat memperluas pangsa pasar ke negara-negara di benua Eropa, khususnya wilayah Eropa Timur, menitikberatkan kerja sama bilateral yang sebelumnya telah terjalin dengan UN agencies," kata Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.