Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKB Tembak Mati 2 Guru di Kabupaten Puncak, Kapolda Papua: Perbuatan Mereka Sangat Biadab

Kompas.com - 12/04/2021, 14:06 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengutuk keras aksi penembakan yang menewaskan dua guru di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, beberapa hari lalu.

Ia juga meminta kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menembak dua guru tersebut tak mengeluarkan pembenaran macam-macam.

"Jangan mengaitkan ke hal-hal yang lain. Mereka yang melakukan tindakan itu adalah orang-orang yang tidak berperikemanusiaan, saya mau katakan bahwa perbuatan mereka sangat biadab," ujar Irjen Fakhiri di Timika seperti dikutip dari Antara, Senin (12/4/2021).

Fakhiri juga membantah tudingan KKB yang menyebut guru tersebut merupakan mata-mata TNI-Polri.

Menurut Fakhiri, para guru yang bertugas di pedalaman Papua sangat berjasa mencerdaskan generasi muda.

"Kedua korban itu merupakan guru. Guru-guru ini hadir di sana untuk mencerdaskan generasi muda," kata Fakhiri.

Baca juga: Pesan Kadisdik Papua kepada KKB: Guru yang Kalian Bunuh Itu Ingin Menyelamatkan Anak-Anak Kalian...

Jenderal bintang dua itu menegaskan, para guru itu membentuk sumber daya manusia di Papua, khususnya di wilayah pedalaman.

"Jadi kalau ada tuduhan semacam itu, bagi saya itu hanya manusia-manusia yang tidak punya nurani," kata Fakhiri.

Masih ada guru yang mau bertugas di pelosok

Seharusnya, kata Fakhiri, masyarakat di pedalaman Papua bersyukur karena masih ada guru yang mau bertugas di wilayah itu.

Hal itu juga berlaku bagi tenaga medis dan pekerja kemanusiaan lainnya. Tugas mereka sangat penting bagi masyarakat di pedalaman Papua.

Mereka rela bertugas di wilayah pedalaman yang jauh dari segala kemewahan duniawi. Tujuan mereka jelas, melayani masyarakat setempat.

"Apalagi di daerah pelosok seperti di Beoga itu. Jarang ada guru yang mau berdinas di daerah-daerah seperti itu. Harusnya mereka melindungi, bukan malah membunuh guru-guru itu," ujarnya.

 

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD Mimika Daud Bunga juga mengecam penembakan terhadap dua guru yang merupakan warga asal Toraja itu.

Daud yang juga tokoh masyarakat Toraja di Mimika mengatakan, guru merupakan profesi mulia. Mereka hadir untuk mendidik anak-anak di pedalaman Papua.

"Tidak semua guru bisa betah bertugas di pedalaman Papua sampai belasan bahkan puluhan tahun," kata Daud.

Daud meminta aparat keamanan memberikan perlindungan maksimal kepada para guru dan petugas pemerintah yang bertugas di pedalaman Papua.

"Mereka semua adalah masyarakat sipil yang hanya mencari nafkah dan menjalankan tugas profesinya sebagai guru. Mengapa mereka mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi," ujarnya.

Baca juga: Bantah Tudingan KKB, Kapolda Papua: Kedua Korban Itu Guru, Mereka di Sana Mencerdaskan Generasi Muda

Situasi keamanan di Beoga mendadak berubah setelah KKB berulah di lokasi tersebut sejak Kamis (8/4/2021).

KKB menembak Oktovianus Rayo yang sedang menjaga kios di rumahnya di Kampung Julugoma pada Kamis, sekitar pukul 09.30 WIT. Oktovianus tewas setelah menderita dua luka tembak di rusuk kanan.

Sedangkan, guru matematika Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Beoga, Yonatan Randen, menjadi korban penembakan pada Jumat sore. Ia mengalami luka tembak di bagian dada.
Yonathan sempat dilarikan masyarakat ke Puskesmas Beoga, tetapi nyawanya tak tertolong.

Kedua jenazah dievakuasi ke Mimika pada Sabtu (10/4/2021). Evakuasi akhirnya bisa dilakukan setelah Pemerintah Kabupaten Puncak membayar sejumlah uang tebusan kepada KKB untuk membiarkan pesawat masuk ke Bandara Beoga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com