Kepala Desa Koto Perambahan, Sahrul mengatakan, tradisi "Makan Bajambau" ini sudah diadakan sejak tahun 2006.
"Sampai hari ini, sudah belasan tahun, tradisi "Makan Bajambau" diikuti antusias oleh warga. Tradisi ini kami adakan setiap menyambut bulan suci Ramadhan," ucap Sahrul ketika diwawancarai Kompas.com, Jumat.
Dia mengatakan, tradisi "Makan Bajambau" diadakan oleh warga di dua dusun, yakni Dusun 1 Jawi-Jawi dan Dusun 2 Padang Tengah, Desa Koto Perambahan.
Warga di dua dusun ini membawa nasi dan lauk pauk dari rumahnya masing-masing untuk dimakan bersama.
Namun, Sahrul menyebutkan bahwa tahun 2020 "Makan Bajambau" ditiadakan, karena penyebaran Covid-19 sedang parah-parahnya.
"Tahun lalu kita absen, karena Covid-19 sedang tinggi penyebarannya. Waktu itu kami cuma menyantuni anak yatim dengan mengantarkan bantuan uang dari sumbangsih warga ke rumah-rumahnya. Untuk sekarang ini kondisi Covid-19 sudah sedikit berkurang, jadi kita laksanakan lagi dengan menerapkan protokol kesehatan," ujar Sahrul.
Dia menuturkan, tradisi "Makan Bajambau" bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar warga di dua dusun itu. Kemudian menyantuni anak yatim yang perlu diperhatikan.
"Makan Bajambau ini sebenarnya sudah dilakukan sejak zaman-zaman sebelumnya di Kabupaten Kampar. Sudah menjadi turun temurun. Karena, didasari dengan adanya adat istiadat dan kebiasaan masyarakat dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Di samping itu, kami di sini juga menyantuni anak yatim," pungkas Sahrul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.