Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicipi Nasi Buk, Kuliner Khas Madura yang Berkembang di Kota Malang

Kompas.com - 11/04/2021, 07:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Nasi buk adalah makanan khas dari Madura. Oleh warga asal Madura, nasi campur itu dibawa ke KOta Malang hingga akhirnya berkembang dan terkenal di kota dengan julukan Paris for East Java itu.

Tak hanya di Malang, nasi buk juga dikenal hingga ke Surabaya.

Dengan lauk andalan jeroan sapi seperti empal, jantung, limpa, babat, keripik paru, dendeng, hingga sate ati, nasi buk ini menjadi sangat istimewa.

Baca juga: Cerita di Sepiring Nasi Pecel, dari Suguhan Ki Gede Pemanahan hingga Ditulis di Serat Centhini

Nama buk muncul dari sapaan pembeli yang memanggil penjual dengan sebutan 'buk'. Di Jawa Timur sapaan 'buk' adalah panggilan khas untuk perempuna Madura.

Saat ini ada beberapa warung legedaris nasi buk di sekitar Malang. Sebut saja Nasi Buk Matinah di Stasiun Kota Baru, Nasi Buk Araya di Perumahan Blimbing, dan jejeran warung nasi buk di depan RS Panti Nirmala.

Bahkan kabarnya, warung nasi buk kini lebih menjamur di Malang dan Surabaya dibandingkan di Madura sendiri.

Baca juga: Sepiring Rabeg Makanan Kecintaan Sultan Banten, tentang Kenangan Kota Kecil di Tepi Laut Merah

Pindah dari Bangkalan ke Malang

Ilustrasi jeroangabrielabertolini Ilustrasi jeroan
Dikutip dari Indonesia.go.id, syahdan penganan nasi buk berasal dari Desa Banjeman, Bangkalan, Madura. Kuliner khas mereka terdiri dari nasi campur jeroan sapi dengan bumbu khas sayur nangka, rebung (bambu muda), dan medol.

Disebutkan sejumlah orang Bangkalan hjrah ke Malang. Mereka kemudian tinggal di kawasan Kota Lama tepatnya di Gang Madiun, Jalan Laksamana Martadinata.

Di gang itulah lambat laun nasi buk dikenal dan digemari oleh banyak kalangan dan biasanya dinikmati untuk sarapan pagi.

Baca juga: Perjalanan Sejarah di Sepiring Lontong Cap Go Meh

Sebelum berjualan di warung, nasi buk dijajakan secara keliling. Nasi dan lauk pauknya di taruh di keranjang dan digendong untuk dijajajakan.

Penjual akan keliling di kawasan Pecinan dan Kota Lama hingga akhirnya nasi buk terkenal hingga seantero Kota Malang.

Nasi buk tak ubahnya seperti nasi campur di daerah lain. Namun penyajiannya unik karena ditambah dengan serundeng.

Baca juga: Asal-usul Kupang, Diambil dari Nama Raja Nai Kopan, Diperebutkan Belanda dan Portugis

Dan lauk andalannya adalah jeroan sapi yang diolah dengan citasa rasa gurih dan empuk.

Jangan khawatir jika tidak makan jeroan. Penjual nasi buk biasanya akan menyediakan ayam goreng.

Dalam seporsi nasi buk biasanya disajikan lodeh rebung campur tetelan, dendeng ragi, empal goreng dan kerupuk paru.

Baca juga: Politik Sepiring Nasi Jagung, Ikan kembung dan Lalap Sambel

Lauk-pauk ini makin lezat disantap dengan nasi panas dan bumbu sambal khas Madura. Tentunya ditambah dengan sensasi lauk jeroan sapi.

Sembari ditemani segelas teh tawar panas dan suasana sejuk kota Malang. Selamat mencoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com