Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begal Payudara Kian Marak di Karawang, Korban Enggan Lapor Polisi

Kompas.com - 08/04/2021, 18:02 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Aksi begal payudara marak di Karawang, Jawa Barat. Dalam semalam, ada dua wanita yang menjadi korban pelecehan seksual itu.

Aksi begal payudara diunggah oleh akun Instagram @karawangkekinian yang mendapat aduan dari dua pengikutnya. Dalam unggahannya, disebutkan aksi cabul itu dialami korban pada 7 April 2021.

Aksi ini terjadi pada hari yang sama dengan korban sebelumnya, Jalan Ronggowaluyo, Telukjambe Timur, Karawang. Hanya waktunya berbeda.

Korban pertama, V, mengalami pelecehan seksual di depan Universitas Singaperbangsa Karawang sekitar pukul 00.02 WIB. Lalu korban kedua, S, mengalami kejadian serupa sekitar pukul 00.30 WIB di pertigaan arah Ulekan.

Baca juga: Aksi Pelecehan Seksual di Kompleks Perumahan Isa Bajaj, Ada yang Pamer Alat Vital hingga Begal Payudara

Pada kedua kasus itu, ciri-ciri pelaku sama. Ia mengendarai motor bebek bernomor polisi T 4020 LM. Pelaku memakai jaket loreng dan celana pendek warna hitam.

Kepada Kompas.com, S (19) bercerita, ia merasa ada pengendara motor yang mengikutinya. Ia pun senpat curiga. Lalu tiba-tiba pelaku melakukan aksi begal payudara.

"Saya langsung teriak ada begal. Saya kata-katain kasar," ujar S melalui telepon, Kamis (8/4/2021).

S kemudian berupanya mengejar pelaku namun ketinggalan jejak. Ia pun sempat ditanya oleh sekelompok pemuda lantaran melihatnya berhenti di sisi jalan.

Akibat kejadian itu, S mengaku sangat trauma. Ia sempat mendatangi rumah sakit untuk berkonsultasi.

"Sampai di rumah saya menangis. Saya tidak terima," ungkap dia.

Meski begitu, S enggan membuat laporan polisi. Ia mengaku takut. Apalagi ia tidak bercerita kepada keluarganya perihal apa yang ia alami.

"Saya ketemu sama petugas Satreskrim (Polres Karawang) dan ke Instagram," ungkap dia.

Polisi lakukan penyelidikan

Kasat Reskrim Polres Karawang Oliestha Ageng Wicaksana ketika dikonfirmasi Kompas.com menyebutkan, pihaknya telah menyelidiki kasus itu.

"Petugas kami telah mendatangi alamat yang memiliki nomor polisi tersebut, ternyata bukan (pelaku). Diduga nomor polisi yang digunakan palsu," ungkap Oliestha.

Meski begitu, ia berharap para korban membuat laporan polisi. Sebab, polisi membutuhkan informasi detail terkait terduga pelaku. Tujuannya untuk memudahkan penyelidikan.

"Imbauannya mau melapor kalau ada kejadian. Minta informasi dari seluruh masyarakat terkait terduga pelaku," ungkap Oliestha.

Oliestha mengungkapkan, perlu peran serta masyarakat untuk mencegah kejadian serupa terulang. Bagi masyarakat yang melakukan aktivitas di malam hari diminta berhati-hati, termasuk kaum perempuan.

Baca juga: IRT Korban Begal Payudara di Ketapang Alami Patah Tulang, Polisi Buru Pelaku

"Perlu peran serta dan kerja sama masyarakat untuk mencegah kejadian berulang," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Seribuan Jumatik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com