"Nanti om terapi'. Anak saya kembali masuk kamar dan diikuti oleh pelaku," ujarnya.
Saat itulah, perbuatan tak senonoh itu terjadi. Pelaku berhenti melakukan aksinya setelah istrinyapulang dari bekerja.
Saat pelaku melakukan perbuatan tak senonohnya, korban sempat merekam suaranya.
"Anak saya merekam suara pas kejadian itu dengan jelas," ujarnya.
Baca juga: Seorang Istri Ajak 2 Pria Bersetubuh di Rumahnya Saat Suami Sedang Pergi, Digerebek Warga
Setelah kejadian itu, ibu korban langsung menghubungi istri pelaku dan memberitahu bahwa anaknya telah menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh suaminya.
Saat itu, istri pelaku tidak percaya. Namun, setelah dikirim rekaman suara tersebut tante korban pun baru percaya.
Atas kejadian itu, istri pelaku dan pelaku meminta maaf. Namun, ibu korban tetap melaporkannya ke polisi.
"Agar ada proses jera," tegasnya.
Terbongkarnya dugaan pelecehan ini berawal dari korban menulis perbuatan pelaku di story akun Instagramnya.
Dia menulis: bagaimana jika dilecehkan? Jangan diam dan takut. Kamu bisa marah, teriak. Yang penting bersikaplah tegas. ketika kita takut, pelaku akan makin senang karena mendapatkan kesempatan lebih.
Jangan dipendam sendiri, kamu adalah korban. Bukan kamu yang seharusnya malu. Tapi pelaku. Jangan menyalahkan dirimu atas peristiwa yang terjadi. Ceritakan pada orang yang kamu percaya. Dengan bercerita, kamu tak hanya melepas beba, namun menolong perempuan lain agar lebih berhati-hati.
Jika tekanan psikologis terasa terlalu berat untukmu, jangan ragu minta bantuan psikolog atau terapis profesional.
Status itu diketahui dan dibaca ibunya. Sang ibu kemudian menanyakannya dan terborngkar aksi pelaku.
(Penulis : Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor : David Oliver Purba)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.