Salin Artikel

Oknum Dosen PTN di Jember Diduga Lecehkan Keponakan, Polisi Lakukan Penyelidikan

KOMPAS.com - Seorang gadis berusia 16 tahun diduga menjadi korban pelecehan seksual seorang oknum dosen negeri di Jember, Jawa Timur.

Pelaku diketahui merupakan paman korban. Istrinya adalah tante kandung korban.

Korban sendiri tinggal di rumah pelaku sejak 2019. Sementara kedua orangtuanya sudah bercerai.

Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait dugaan pelecehan seksual itu.

“Terkait kasus pencabulan oleh oknum dosen, saat ini kami masih dalam penyelidikan,” kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jember Iptu Diyah Vitasari via telepon.

Dalam kasus ini, kata Diya, pihaknya sudah mendapatkan hasil visum obgyn dari Rumas Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi dan psikiater.

"Alat bukti sudah kami terima dan cukup memenuhi," ungkapnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga sudah memeriksa pelapor yakni ibu kandung korban, korban, dan sejumlah saksi.

Dari keterangan saksi dan korban, lanjutnya, ada kesesusain sehingga bisa dijadikan bukti yang sah.

Rencananya, pihaknya akan terlapor pada Kamis (8/4/2021) untuk dimintai keterangan.

Modus kanker payudara

Dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum dosen terhadap keponakannya itu berawal dari pelaku menyodorkan jurnal online tentang kanker payudara pada korban di rumahnya pada Febuari 2020 lalu.

"Kayaknya kamu kena kanker payudara, ini loh ada terapi yang bisa om lakukan'," kata ibu korban menirukan perkataan pelaku saat ditemui di rumah aman bersama pendamping Pusat Perlindungan Terpadu (PPT) Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) dan kuasa hukumnya dari LBH Jentera Perempuan Indonesia Rabu (7/4/2021).

Karena tidak merasa dan tak memiliki penyakit tersebut, korban pun menghindar dan masuk ke dalam kamar.

Kemudian pada 26 Maret 2021. Korban dipanghil dari kamar menuju ruang tamu.

Saat dipanggil ke ruang tamu, korban kembali ditanyakan terkait kanker payudaranya yang ada di sebelah kiri.

"Nanti om terapi'. Anak saya kembali masuk kamar dan diikuti oleh pelaku," ujarnya.

Saat itulah, perbuatan tak senonoh itu terjadi. Pelaku berhenti melakukan aksinya setelah istrinyapulang dari bekerja.

Saat pelaku melakukan perbuatan tak senonohnya, korban sempat merekam suaranya.

"Anak saya merekam suara pas kejadian itu dengan jelas," ujarnya.

Istri pelaku minta maaf

Setelah kejadian itu, ibu korban langsung menghubungi istri pelaku dan memberitahu bahwa anaknya telah menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh suaminya.

Saat itu, istri pelaku tidak percaya. Namun, setelah dikirim rekaman suara tersebut tante korban pun baru percaya.

Atas kejadian itu, istri pelaku dan pelaku meminta maaf. Namun, ibu korban tetap melaporkannya ke polisi.

"Agar ada proses jera," tegasnya.

Berawal dari curhat di IG

Terbongkarnya dugaan pelecehan ini berawal dari korban menulis perbuatan pelaku di story akun Instagramnya.

Dia menulis: bagaimana jika dilecehkan? Jangan diam dan takut. Kamu bisa marah, teriak. Yang penting bersikaplah tegas. ketika kita takut, pelaku akan makin senang karena mendapatkan kesempatan lebih.

Jangan dipendam sendiri, kamu adalah korban. Bukan kamu yang seharusnya malu. Tapi pelaku. Jangan menyalahkan dirimu atas peristiwa yang terjadi. Ceritakan pada orang yang kamu percaya. Dengan bercerita, kamu tak hanya melepas beba, namun menolong perempuan lain agar lebih berhati-hati.

Jika tekanan psikologis terasa terlalu berat untukmu, jangan ragu minta bantuan psikolog atau terapis profesional.

Status itu diketahui dan dibaca ibunya. Sang ibu kemudian menanyakannya dan terborngkar aksi pelaku.

 

(Penulis : Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor : David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2021/04/08/074738478/oknum-dosen-ptn-di-jember-diduga-lecehkan-keponakan-polisi-lakukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke