KUPANG, KOMPAS.com - Ani Taneo Misa (42), masih trauma dengan badai siklon tropis Seroja yang menerjang rumahnya, Senin (5/4/2021) dini hari.
Trauma itu membekas karena atap rumah ibu dua anak itu terbang diterpa angin kencang.
"Selama hidup, ini badai paling dahsyat, atap rumah saya terbang sejauh 40 meter dari rumah saya," ujar Ani kepada Kompas.com, Rabu (7/4/2021).
Rumah Ani berada di Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurutnya, kawasan tempat tinggalnya selama ini menjadi jalur puting beliung. Namun, selama angin kencang menerjang, tak ada rumah yang rusak.
Baca juga: Jual Bahan Bangunan dengan Harga Tak Wajar Saat Bencana, 3 Pemilik Toko di Kupang Ditangkap
Baru kali ini, ia merasakan badai sangat kencang dengan durasi lama, hampir sembilan jam.
"Puncaknya itu pada pukul 02.00 Wita dini hari. Itu atap rumah saya langsung terangkat," ungkap Ani.
Saat kejadian, Ani dan dua anaknya sedang tertidur. Saat atap rumahnya jatuh, Ani membawa kedua anaknya berlindung di kamar mandi yang terpisah dari rumah.
Di sana, Ani dan anaknya bertahan hingga pukul 07.00 Wita.
Setelah badai, dia pun mengungsi di rumah keluarga yang rumahnya tidak terdampak angin kencang.