Banyak lamaran yang masuk dari warga sekitar. Berbulan-bulan hal itu terjadi hingga akhirnya Ipin merasa bahwa pabriknya bermanfaat bagi masyarakat.
Namun, tentu saja daya tampung pabrik tersebut terbatas. Di situ Ipin mulai berpikir ada batasan meski dia ingin sekali membantu.
"Lamaran pekerjaan masih banyak. Kita kan secara cash flow engap juga Bos. Ternyata menyediakan lapangan pekerjaan segini banget ya. Ternyata yang gua liat bukan lapangan pekerjaannya, tapi multijob. Mereka petani di sela-sela menunggu panen harus cari tambahan penghasilan," ujar Ipin.
"Gua sadar ternyata petani enggak cukup hidup dari hasil pertanian. Berarti ada yang harus dibenahi," ucap Ipin melanjutkan.
Ipin juga menemukan kesulitan lainnya yang dialami para petani seperti pupuk yang mahal dan susah dicari, masalah irigasi, dan lain sebagainya.
Akhirnya muncul ide untuk membuat sebuah sekolah bernama sekolah tani. Sekolah ini didirikan dari corporate social responsibility (CSR) perusahannya.
Bertemu Emil
Ide-ide Ipin tak berhenti dengan adanya sekolah tani. Saat itu dia bertemu dengan sejumlah nelayan yang mengeluhkan tangkapan ikan yang menurun drastis.
Ipin dan rekan-rekannya kemudian mencari cara agar kehidupan nelayan di Trenggalek kembali bergeliat.
Akhirnya mereka memutuskan untuk menggelar even lomba miniatur kapal di Trenggalek.
Namun, tentu saja tidak lengkap rasanya menggelar even tanpa mengundang orang terkenal.
Memikirkan budget yang terbatas, akhirnya disepakati untuk mengundang Arumi Bachins, istri dari Emil Dardak.
Di sana Ipin akhirnya bertemu dengan Emil yang nantinya bakal menjadi pasangannya untuk memimpin Trenggalek.
"Aku mikir acara nge-hype. Kalau mahal-mahal susah, (mencari) siapa murah yang kaitan dengan Trenggalek. (usulan) Arumi, apa kaitannya? Suaminya orang Trenggalek, Mas Emil. Kita undang, ketemu Februari 2015," ujar Ipin.
Ipin sempat terkejut saat melihat begitu banyak karangan bunga dari partai politik di even tersebut yang mengucapkan selamat datang kepada Emil.
Setelah ditelisik, ternyata Emil saat itu sudah menyampaikan niatnya untuk maju menjadi calon bupati Trenggalek.
"Nah, pertama kali datang, banyak partai yang ucapin selamat datang calon bupati Trenggalek. Gua enggak ngerti juga kalau dia ternyata udah niat, hehehe. Ya akhirya ketemu di situ kita tukar kontak," ujar Ipin.
Obrolan santai Ipin dan Emil akhirnya berlanjut ke pertemuan serius di sebuah kafe di Trenggalek.