Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bioskop di Surabaya Kembali Dibuka, Ini Syarat bagi Pengunjung Sebelum Masuk Teater...

Kompas.com - 03/04/2021, 06:15 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Lebih dari setahun bioskop di Surabaya terpaksa berhenti beroperasi karena pandemi Covid-19.

Meski pandemi belum usai, kini masyarakat Surabaya bisa kembali menikmati berbagai macam film di bioskop dengang menerapkan protokol kesehatan ketat.

Hal itu setelah Pemerintah Kota Surabaya mengizinkan pembukaan bioskop di Kota Pahlawan.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanjaan Indonesia (APPBI) Jawa Timur Sutandi Purnomosidi mengatakan, dibukanya bioskop bisa menjadi salah satu langkah dalam upaya relaksasi ekonomi di Kota Surabaya.

Ia pun mengapresiasi keputusan Pemkot Surabaya yang memberikan ruang kepada para pelaku penyedia jasa layanan hiburan untuk kembali beroperasi.

"Kami mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya, antusiasme masyarakat di TP 5, di IMAX, melalui Mtix menunjukkan 400 tiket lebih habis. Ini luar biasa untuk hari pertama," kata Sutandi, saat dikonfirmasi, Jumat (2/4/2021).

Baca juga: Bioskop di Surabaya Diizinkan Beroperasi, Karaoke dan Tempat Hiburan Lainnya Tunggu Asesmen

Menurutnya, ada sejumlah syarat yang harus dipatuhi masyarakat jika ingin menonton di bioskop. Calon penonton harus mengisi lembar formulir saat memindai barcode yang disediakan manajemen.

"Itu dilakukan sebelum memasuki gedung bioskop," kata dia.

Ada beberapa kolom yang harus diisi pengunjung, seperti nama lengkap, nomor ponsel dan nomor induk kependudukan (NIK).

Pengisian identitas diri itu untuk mempermudah langkah tracing kepada pengunjung jika terjadi hal yang tak diinginkan.

Sutandi menegaskan, setiap penonton harus tetap mematuhi penerapan protokol kesehatan.

"Ini bukti apa yang sudah diupayakan satgas sudah dilaksanakan dengan baik, di dalam bioskop juga tertib. Sebab, mereka harus terus menggunakan masker," jelasnya.

Selain itu, sesuai aturan Satgas Covid-19 Kota Surabaya, penonton tak diizinkan makan dan minum di dalam teater saat film diputar.

 

Jumlah penonton juga dibatasi sebanyak 50 persen. Sedangkan jadwal pemutara film dilakukan sebanyak tiga kali pada hari biasa dan empat kali pada hari libur.

"Kami tetap mematuhi aturan satgas. Jadi pengunjung tidak boleh makan dan minum supaya tidak membuka masker, karena di ruang tertutup, dan mengurangi penyebaran droplet," ujar dia.

"Kalau ada yang mau makan minum diperbolehkan, asal di luar teater," ujar Sutandi menambahkan.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Surabaya telah melaksanakan asesmen sebagai langkah persiapan jelang beroperasinya kembali tempat rekreasi hiburan umum (RHU), salah satunya bioskop.

Baca juga: Pengojek yang Antar Gubernur Lukas Enembe ke Papua Nugini: Saya Dikasih Rp 100.000, Tarif Biasanya Rp 7.000

Menurut Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto, hasil asesmen telah disampaikan kepada Pemkot Surabaya dan manajemen bioskop.

"Sudah kita asesmen semua dan sudah kami sampaikan rekomendasinya," kata Irvan saat dikonfirmasi, Kamis (1/4/2021).

Hasil asesmen yang telah dilakukan tim satgas, salah satunya meliputi perhitungan tingkat kerawanan dari penyebaran Covid-19.

Meski begitu, Irvan tetap meminta manajemen bioskop untuk mematuhi penerapan protokol kesehatan.

"Total risikonya masih dalam kategori mengendalikan, asal konsekuen ya dengan penerapannya (protokol kesehatan). Kalau nilainya cukup berisiko kita tidak izinkan (beroperasi)," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com