Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Sleman Tinggi, Bupati: Masyarakat Kurang Disiplin

Kompas.com - 01/04/2021, 17:47 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Angka positif Covid-19 di Sleman masih cenderung tinggi. Bahkan, di Sleman muncul dua klaster penularan dari takziah di dua dusun.

Melihat situasi ini, Bupati Sleman menggelar rapat evaluasi penanganan Covid-19 pada Rabu, 31 Maret 2021.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Instruksi Bupati Sleman Nomor 7/INSTR/2021, telah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19.

"Kebijakan pembatasan berbasis mikro yang dibarengi dengan keterpaduan seluruh pemangku kepentingan ini, diharapkan akan semakin menekan penyebaran kasus Covid-19," ujar Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam keterangan tertulis Humas Pemkab Sleman, Rabu (31/3/2021).

Baca juga: Kasus Positif Covid-19 dari Klaster Takziah di Sleman Jadi 100 Orang

Instruksi Bupati Nomor 7/INSTR/2021 mulai berlaku tanggal 23 Maret 2021 hingga tanggal 5 April 2021. Adanya instruksi Bupati ini menunjukkan Pemerintah Kabupaten tidak kendor dalam upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19.

Kustini mengungkapkan masih dijumpai adanya masyarakat yang tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan maupun PPKM.

Kondisi tersebut menjadi salah satu catatan yang perlu segera ditindaklanjuti.

"Yang menjadi catatan perlunya koordinasi dan sinergi yang cukup intensif dari berbagai pihak dalam penerapan di lapangan karena dijumpai masih banyak masyarakat yang cenderung kurang disiplin," tegasnya.

Operasi yustisi, baik pemantauan, pembinaan, maupun pemberian sanksi terus dilakukan Satuan Tugas Kabupaten. Operasi tersebut dilakukan setiap hari.

"Dua kali sehari siang dan malam operasi terus dilakukan oleh Satuan Tugas Kabupaten baik di warung-warung, tempat umum, swalayan maupun tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan lainnya," jelasnya.

Bupati meminta agar mengintensifkan koordinasi seluruh lapisan untuk lebih mengoptimalkan penerapan implementasi kebijakan PPKM Mikro.

Harapannya, dengan penerapan PPKM mikro disemua lapisan tidak terjadi lagi klaster dari kegiatan hajatan dan kegiatan sosial kemasyarakatan.

"Laporan secara periodik dijadikan bahan evaluasi guna mengantisipasi terjadinya pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat dan juga kecepatan penanganan kasus apabila terjadi penyebaran," jelasnya.

Baca juga: HB X Tegur Pemkab Sleman Setelah Muncul Klaster Covid-19 dari Takziah

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo, menuturkan kondisi umum kasus Covid-19, hingga tanggal 30 Maret 2021, pukul 13.00 WIB, konfirmasi 11.946, sembuh 10.570, dan meninggal 327.

Seminggu terakhir dari tanggal 25 Maret ada penambahan 349 kasus positif. Penambahan terutama terjadi klaster takziyah pada dua titik lokasi yaitu di Padukuhan Blekik, Sardonoharjo, Ngaglik dan Padukuhan Plalangan, Pandowoharjo, Sleman.

"Untuk Blekik, per 30 Maret 2021, ada 53 kasus dan padukuhan Plalangan, per 30 Maret 2021, ada 36 kasus," kata Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com