Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sukir, 7 Tahun Jadi Penarik Getek yang Dibayar Seikhlasnya

Kompas.com - 27/03/2021, 01:56 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

Sekitar tujuh tahun lalu, Sukir kali pertama membuat transportasi itu bukan untuk masyarakat umum.

Dipicu keluarganya kesulitan mengakses desa luar karena terpisah sungai besar.

Hingga dia berinisiatif membuat getek untuk menyeberangkan anggota keluarganya.

Ternyata warga lain atau tetangganya ikut meminta bantuan menyeberang. Sukir pun dengan senang hati membantu mereka.

Baca juga: Warga Kebumen Bisa Pakai Camry Mobil Dinas Bupati untuk Acara Pernikahan, Gratis

Alhasil, sejak saat itu ia tidak hanya menyeberangkan anggota keluarganya namun juga warga yang butuh pertolongan.

Bukan cuma manusia, ada pula sepeda motor atau gerobak. Tak dinyana, aktivitas itu sekaligus menjadi sumber mata pencahariannya.

Warga yang terbantu olehnya biasa memberi uang jasa secara sukarela, Sukir tak mematok tarif bagi jasa penyeberangannya.

Dia menerima berapa pun upah dari penumpang sebagai rizki yang disyukurinya.

"Penghasilan tak pasti. Kalau pas sepi tidak ada (pemasukan), cuma satu dua (penumpang). Kalau yang ngasih Rp 10 ribu ya ada, Rp 5 ribu ada, dan Rp 2 ribu juga ada," jelasnya.

Baca juga: Mandi di Laut, Pencari Undur-undur di Kebumen Hilang Terseret Ombak

Punya usaha penyeberangan tradisional bukan tanpa risiko. Dia harus memastikan keselamatan penumpangnya terjaga sampai tujuan.

Terlebih moda transportasinya masih manual dan sangat sederhana.

Sukir tak segan menegur penumpangnya yang posisi tubuhnya terlalu di pinggir. Dia meminta penumpang untuk menggeser posisinya ke tengah agar keseimbangan perahu terjaga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com