DENPASAR, KOMPAS.com - Gubernur Bali Wayan Koster mengaku terus melobi pemerintah pusat untuk membuka penerbangan internasional. Namun, hal itu terkendala kasus positif Covid-19 di Pulau Dewata yang masih banyak.
Hal tersebut dikatakan saat meninjau vaksinasi Covid-19 OJK di kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Denpasar, Kamis (25/3/2031).
"Kami sudah terus berkoordinasi dengan Kementrian Luar Negeri, Kementrian Pariwisata serta Kementrian Hukum dan HAM untuk pembukaan penerbangan internasional. Akan tetapi melihat jumlah kasus harian yang masih cukup banyak di Bali masih menjadi kendala,” kata Koster di lokasi, Kamis.
Koster mengatakan, Pemprov Bali tidak pernah menutup penerbangan internasional.
Penutupan itu merupakan kebijakan pemerintah pusat melalui Keputusan Kementrian Hukum dan HAM nomor 11 tahun 2020 tentang Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk Wilayah Negara Republik Indonesia.
Baca juga: Minta Maaf, Ini Pengakuan Satpam yang Usir Warga dari Pantai Sanur Bali
Ia menambahkan, hal serupa juga diterapkan oleh 216 negara yang terpapar Covid-19.
Bahkan, sejumlah negara Eropa juga melakukan pengetatan peraturan perjalanan bagi warganya.
Koster menjelaskan, lobi yang dilakukannya untuk memprioritaskan vaksinasi di Bali membuahkan hasil.
Hingga 24 Maret 2021, ketersediaan vaksin Covid-19 di Bali mencapai 700.000 lebih dosis.
“Melihat jumlah dosis kemarin, dengan hitungan dua kali vaksin maka rata-rata sudah sekitar 350 ribu penduduk yang sudah akan divaksin dalam waktu dekat ini,” kata dia.
Untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) setidaknya 70% atau sekitar 3 juta penduduk Bali harus divaksin.
“Untuk mencapai 70 persen itu, kita harus kebut vaksinasi massal. Dan ini berarti membutuhkan sekitar enam juta dosis vaksin. Ini yang sekarang kita kebut ke pemerintah pusat,” terangnya
Menurutnya, untuk mendapatkan dosis vaksin sebanyak itu tidak mudah.
Karena jumlah vaksin masih terbatas dan menjadi rebutan 216 negara yang terpapar Covid-19. Seluruh negara berusaha keras melobi WHO agar mendapat vaksin.
Baca juga: Jadi WN Taiwan, Perempuan Asal Tulungagung Ini Dideportasi karena Terlalu Lama di Kampung Halaman
“Saat ini hanya 40 negara yang baru mendapatkan vaksin. Dan berkat kerja keras Presiden Joko Widodo beserta jajarannya Indonesia termasuk ke 40 negara tersebut,” kata dia.
Ia berharap masyarakat Bali bisa segera divaksin. Hal ini sesuai dengan petunjuk Presiden Joko Widodo saat kunjungan kerja pada 16 Maret.
"Beliau menyadari sektor pariwisata yang sangat terdampak oleh pandemi ini, sehingga untuk membuka pariwisata untuk wisatawan mancanegara maka vaksinasi harus dikebut,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.