LOMBOK, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono optimistis budidaya lobster di Lombok mampu mengimbangi budidaya lobster di Vietnam.
Sakti menyampaikan, Indonesia tertinggal oleh Vietnam dalam budidaya lobster lantaran regulasi yang sempat melarang untuk melakukan budidaya.
"Kita sempat dihentikan karena budidaya (lobster) tidak boleh, sekarang kita budidaya yang kita harus lakukan, supaya kita bisa setara dengan Vietnam," kata Sakti, saat meninjau bibit tanaman mangrove di Desa Cendi Manik, Lombok Barat, Rabu (24/3/2021).
Baca juga: Video Viral Warga dan Anaknya Diusir Sekuriti Hotel, Dispar: Tak Ada Pantai Privat di Denpasar
Ia menyampaikan, sudah ada tersisa ilmu dari kerja sama MoU Australia dengan Indonesia terkait pengembangan budidaya lobster yang sudah bisa diterapkan oleh petani.
"Jejaknya sudah ada, kerja sama dengan Australia itu tahun 2010 sampai dengan 2013 lembaga dari Australia," kata Sakti.
Sakti menyebutkan, tidak ada kesulitan teknologi dalam pengembangan budidaya lobster, hal itu dilihatnya dari pantauan terhadap pembudidaya lobster di Lombok.
Baca juga: Pemkot Mataram Alokasikan Rp 45 Miliar untuk Insentif Tenaga Medis dan Vaksinator
"Tdak ada kesulitan soal itu, bahkan ada tadi petani lobster Pak Rozak, modalnya Rp 150 juta hasilnya Rp 400 juta," kata Sakti.
Dari hasil bertemu petani lobster, Sakti menyebutkan, ada seorang petani yang sudah mampu membesarkan lobster, dari 1.000 bibit yang di budidaya, hanya 5 persen angka kematiannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.