Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenuh Menunggu Relokasi, Pengungsi Tanah Bergerak di Sukabumi Pulang ke Rumah

Kompas.com - 23/03/2021, 15:48 WIB
Budiyanto ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Sejumlah pengungsi kembali menempati rumah mereka yang berada di lokasi tanah bergerak di kaki perbukitan Gunung Beser, Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat.

Para penyintas bencana geologi ini sebelumnya mengungsi di SDN Ciherang. Ada juga yang sebelumnya mengungsi ke rumah kerabat dan menyewa rumah di lokasi lain.

Para pengungsi mengaku jenuh karena selama lebih kurang 2 bulan, hunian sementara (huntara) atau hunian tetap (huntap) untuk relokasi belum terealisasi.

Baca juga: Warga Kesulitan Air Bersih akibat Tanah Bergerak di Kaki Gunung Beser Sukabumi

"Sudah hampir 3 bulan mengungsi di sekolah, menunggu huntara, jenuh juga," ujar Omasih (53) saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Selasa (23/3/2021).

Apalagi, menurut Omasih, sebentar lagi akan memasuki bulan Ramadhan.

Selain itu, dia punya cucu yang baru berusia 4 bulan, sehingga kebutuhan sehari-hari juga akan meningkat.

"Kalau bulan puasa di rumah lebih nyaman, kalau kerja juga bebas," kata Omasih yang sudah tidak memiliki suami.

Baca juga: 129 Rumah Terdampak Tanah Bergerak di Sukabumi Harus Direlokasi, Disiapkan Lahan PTPN

Rumah tempat tinggal Omasih termasuk dalam kategori terancam tanah bergerak.

Lokasinya tepat di pinggiran tanah ambles dengan kedalaman sekitar 3-4 meter.

"Sekarang menghadapi panen padi, jadi harus ke sawah ikut bekerja memanen. Lumayan buat bekal puasa," kata Omasih yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani.

Hal senada diakui penyintas lainnya, Komin (45) yang rumahnya juga terancam rusak akibat tanah bergerak.

Dia kembali ke rumahnya karena jenuh tinggal di tempat pengungsian.

Apalagi dia harus mengurus ibunya yang juga dipindahkan karena tanah bergerak.

"Kalau di rumah bisa mengurus ibu yang sudah sepuh, apalagi mau puasa. Juga bisa sambil ke sawah, kan sebentar lagi mau panen," kata Komin.

Gelombang pengungsi yang kembali ke rumah di permukiman Batukutil sudah berlangsung sepekan sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com