Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Targetkan 30 Juta UMKM "Go Digital" hingga 2023

Kompas.com - 21/03/2021, 18:17 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pemerintah menargetkan 30 juta UMKM di Indonesia go digital.

Digitalisasi UMKM tidak sebatas on boarding UMKM ke platform e-commerce. Namun, bagaimana UMKM mampu berkompetisi dan bertahan di ekosistem digital.

"UMKM yang go digital pada awal 2020 (sebelum pandemi) sebanyak 8 juta. Per hari ini, sudah 12 juta. Target kami di 2023 ada tambahan 30 juta UMKM yang terintegrasi dalam ekosistem digital (on-boarding)," ujar Teten di Bandung, Minggu (21/3/2021).

Baca juga: Kementan Berikan Fasilitas Gerai Pangan Lokal Bagi Pelaku UMKM

Teten mengungkapkan, digitalisasi ini sangat penting dan baginya sebuah keniscayaan. Apalagi ekonomi digital Asia Tenggara diperkirakan jadi yang terbesar dengan nilai Rp 18 triliun pada 2025.

"Untuk itu, (produk-produknya) jangan sampai dikuasai asing," ucap dia.

Di era new normal, digitalisasi menjadi kunci kebangkitan UMKM. Karena itu, pemerintah terus mendorong UMKM go digital melalui program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

Baca juga: Perjuangan Rumah Makan Nasi Padang Pak Datuk Bertahan di Tengah Pandemi, Sempat Tutup 3 Bulan

Di Jabar, Gernas BBI akan digelar April 2021 dengan tagline UKM Jabar Paten. Pihaknya melibatkan lebih banyak platform digital dalam acara tersebut.

Pada periode ini, gerakan akan fokus pada produk-produk artisan. Yakni produk-produk yang sudah dikurasi menjadi produk unggul, tetapi bukan mass production.

Misalnya, produk costum, hand made, serta produk berkualitas premium yang bisa bersaing dengan produk asing.

 

Menteri Teten: Jabar gudangnya anak muda kreatif

Menurut Teten, costum product memiliki market demand yang tinggi dan sedang menjadi tren. Apalagi, Jabar adalah gudangnya anak muda kreatif dengan produk kreatif seperti fesyen, sepatu, kuliner, hingga produk berbasis teknologi.

"Penting untuk menghadirkan produk lokal agar bisa bersaing dengan brand asing. Karena sebenarnya, selama ini brand kita yang bagus tidak diberi tempat ruang usaha. Misalnya di mal kelas atas yang tempat premium place-nya dikasih ke brand luar," ungkap Teten.

Padahal, Teten mencontohkan, kopi dengan brand lokal jauh lebih diminati daripada brand luar. Bahkan, sepatu olahraga buatan anak muda Bandung masuk ke mal kelas atas di Tokyo.

"Ini harus ada keberanian dari pengelola mal kita untuk menghadirkan brand-brand lokal agar tidak kalah dengan brand besar," jelas MenkopUKM.

Bagi Teten, ini juga merupakan bagian dari kampanye produk lokal. Karena, di dalam negeri banyak produk lokal yang kualitasnya lebih bagus dan harganya lebih murah, tapi brand image-nya kurang dibangun dengan baik.

Selain itu, ada mental masyarakat yang masih kurang percaya diri dengan produk dalam negeri. Akhirnya, mereka memilih produk asing meski merogoh kocek cukup dalam.

"Ini harus menjadi terobosan di kalangan anak-anak muda. Mereka memang ingin membeli sesuatu yang unik, tapi tidak mau mengeluarkan uang lebih banyak. Misalnya, sepatu buatan Bandung, tas buatan Yogya, dan sebagainya," ucap Teten.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat, Herawanto mengungkapkan, Gernas BBI merupakan penguatan sisi suplai dan digitalisasi. Sebab UMKM melibatkan banyak orang meski skalanya kecil.

"Ini upaya menciptakan New UMKM Jabar secara end to end sebagai kekuatan ekonomi nasional yang tumbuh berdaya saing," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com