Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumber Air di Karanganyar Rasanya Asin dan Bisa Terbakar jika Disulut Api

Kompas.com - 20/03/2021, 18:17 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Sumber air yang keluar dari bekas sumur bor di pekarangan rumah milik Solohin (54), warga Dukuh RT 006, RW 001, Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah bisa terbakar jika disulut api.

Selain itu, air yang terus menerus mengalir keluar rasanya asin. Solihin pun memanfaatkan sumber air itu untuk memasak.

Lubang tempat keluarnya sumber air dia pasangi pipa sepanjang sekitar 60 sentimeter (cm).

Kemudian di bagian atas pipa dipasangi kaleng bekas dan besi.

"Ini dikasih besi-besi kalau pagi dan sore itu untuk memasak. Pagi masak nasi kalau sore masak air," kata Solihin ditemui di rumahnya, Sabtu (20/3/2021).

Baca juga: Cerita Warga Temukan Sumber Air Panas di Pasuruan, Akan Dijadikan Tempat Wisata

Solihin menceritakan, fenomena sumber air yang bisa terbakar jika disulut api terjadi pada September 2019.

Awalnya, kata dia, ada pengeboran pembuatan sumur dalam untuk kebutuhan air bersih.

Pembuatan sumur dalam ini dilakukan karena warga Dukuh RT 006 sampai saat ini kesulitan mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, terutama minum.

"Dulu ada bantuan pengeboran sumur dalam khususnya untuk air bersih. Kemarau, tidak kemarau di sini tidak ada air bersih untuk minum itu tidak ada," kata Solihin.

Solihin mengatakan, ada dua lokasi tempat pengeboran sumur dalam di pekarangan rumahnya.

Pengeboran sumur dalam yang pertama tidak dilanjutkan karena pipa mesin bor miring.

Kemudian dilanjutkan pengeboran sumur dalam yang kedua dan berhasil mendapatkan sumber air dengan kedalaman mencapai 120 meter.

Setelah dibersihkan sampai airnya jernih justru rasanya asin.

Baca juga: Cari Sumber Air, Warga Gali Sumur di Sawah dengan Alat Seadanya

Semua peralatan mesin pengeboran termasuk pipa pengeboran dilepas. Namun, air yang keluar dari dalam bekas sumur bor sedikit.

"Jadi malam hari anak muda di sini itu penasaran melihat dengan menyalakan korek api. Apinya menyambar ke lubang bekas sumur dan menyala. Air dari dalam sumur bor ini keluar dengan deras sampai sekarang," tutur dia.

Karena tidak layak konsumsi, jelas Solihin, sumber air yang keluar dari bekas sumur bor tersebut dibiarkan mengalir begitu saja.

Adapun untuk kebutuhan sehari-hari, warga menggantungkan penyedia air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas).

Sedangkan untuk kebutuhan konsumsi warga membeli air bersih isi ulang.

"Kalau buat minum dan masak saya beli isi ulang," kata Solihin.

Lebih lanjut, Solihin menambahkan, sumber air yang rasanya asin tersebut dipercaya warga dapat menyembuhkan penyakit.

Tidak sedikit warga yang memiliki penyakit gatal-gatal kemudian diberikan sumber air yang keluar dari bekas sumbur bor itu sembuh.

"Dulu banyak yang datang ke sini. Banyak warga yang ke sini ambil air untuk obat gatal. Ini bagus untuk obat gatal," tutur Solihin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com