Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurnalis Dianiaya Sejumlah Oknum Polisi Saat Meliput, Kapolres Minta Maaf, 3 Polisi Diperiksa Propam

Kompas.com - 19/03/2021, 16:18 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Seorang jurnalis harian Berita Kota Kendari (BKK) bernama Rudinan menjadi korban penganiayaan sejumlah oknum kepolisian dari Polres Kendari.

Kejadian itu berlangsung saat Rudinan meliput aksi unjuk rasa di kantor Balai Latihan Kerja (BLK) Kendari, Kamis (18/3/2021).

Atas terjadinya insiden ini, Kapolres Kendari pun menyampaikan permohonan maaf. 

Baca juga: Jurnalis di Kendari Dipukul Polisi Saat Liput Demo, Kapolres Minta Maaf

Kronologi kejadian menurut jurnalis

ilustrasi massaGetty Images/iStockphoto/champc ilustrasi massa
Rudi, jurnalis yang menjadi korban penganiayaan, mengemukakan mulanya dirinya meliput aksi unjuk rasa yang menuntut pembatalan hasil lelang pekerjaan workshop las dan workshop otomotif mobil.

Mulanya, aksi unjuk rasa berlangsung dengan damai.

Tetapi kemudian, aksi berlangsung ricuh. Antara petugas kepolisian dan demonstran terlibat adu mulut.

Setelah peristiwa itu, BLK membuka pertemuan dengar pendapat yang melibatkan demonstran.

Tetapi saat Rudi hendak masuk untuk meliput, polisi menahannya dan meminta Rudi menunjukkan ID card.

Tiba-tiba, sejumlah oknum polisi memukulnya.

"Setelah saya menunjukkan ID card, polisi langsung memukul dari belakang, ada sekitar 7 sampai 10 anggota polisi, setela dipukul disusul dengan kata-kata kasar yang seharusnya tidak diungkapkan oleh oknum kepolisian," kata Rudi, Jumat (19/3/2021).

Baca juga: Cerita Lizar, Sosok Kepala Desa di Balik Penemuan Pria Diduga Polisi yang Hilang dalam Tsunami Aceh 17 Tahun Lalu

 

Ilustrasi Polisi KOMPAS.com/NURWAHIDAH Ilustrasi Polisi
3 polisi diperiksa Propam

Kapolres Kendari AKBP Didik Erfianto mengatakan, dari sejumlah terduga pelaku penganiayaan, tiga polisi menjalani pemeriksaan oleh bagian Profesi dan Pengamanan (Propam).

Pemeriksaan itu, kata Didik, merupakan perintah dari Kapolda Sultra Irjen Pol Yan Sultra.

Dengan ditangani Polda Sultra, diharapkan penanganan kasus bisa lebih independen.

"Jadi saat ini kasus tersebut ditangani Propam Polda Sultra supaya independen dan transparan," ujar Didik saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp-nya, Jumat (19/3/2021).

Baca juga: Diduga Aniaya Jurnalis Saat Demo, Tiga Polisi Diperiksa Propam Polda Sultra

Kapolres minta maaf

Pascainsiden tersebut, Kapolres Kendari AKBP Didik Erfianto menyampaikan permohonan maaf atas dugaan pemukulan oleh oknum anggotanya.

"Kami selaku pribadi dan kedinasan minta maaf terkait anggota yang tadi melakukan pemukulan," kata Didik, seperti dilansir dari Antara.

Ia menegaskan, akan memberikan tindakan tegas jika oknum polisi yang diduga melakukan tindakan represif terbukti bersalah.

"Nanti kita lihat hasil pemeriksaan, ada tindakan disiplin. Sanksinya nanti dari hasil pemeriksaan," kata Didik.

Baca juga: Polisi Korban Tsunami Aceh 2004 Diduga Ditemukan di RSJ, Keluarga: Sudah 17 Tahun, Percaya Enggak Percaya

 

 

Ilustrasi jurnalismeGetty Images/iStockphoto Ilustrasi jurnalisme
Dianggap halangi kerja jurnalis

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mengecam tindakan aparat kepolisian yang menghalangi tugas jurnalis.

Sebab tugas jurnalis dilindungi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

"Menghalangi tugas jurnalis saja sudah pidana. Apalagi sampai ada kekerasan fisik," kata Koordinator Divisi Advokasi AJI KendariLa Ode Kasman Angkosono.

"Ketentuan pidana ini diatur dalam UU Pers Pasal 18 ayat (1), yang berbunyi setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalangi maka dipidana penjara paling lama tahun atau denda paling banyak Rp500 juta," tegasnya.

Lebih lanjut, dia meminta pimpinan kepolisian memberikan sanksi tegas kepada pelaku.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati | Editor : Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com