Rata-rata, sebuah kerajinan dijual dengan harga Rp 120.000 hingga Rp 200.000.
“Satu jam dinding custom ini hanya kami jual mulai Rp 120.000 hingga Rp 200.000,” kata Wandi.
Untuk pemasaran, para pemuda di Desa Sidoharjo itu mengandalkan media sosial, seperti grup WhatsApp dan Facebook. Pasalnya, usaha yang ditekuni Wandi bersama pemuda di desanya baru berjalan dua bulan terakhir.
“Konsumennya sementara paling banyak dari sekitaran Ponorogo. Tapi beberapa hari lalu ada konsumen dari Jakarta yang sudah memesan,” jelas Wandi.
Baca juga: Mulai 1 April, Warga Surabaya yang Ingin Mendapatkan Layanan Kesehatan Cukup Pakai KTP
Menggeliatnya bisnis kerajinan kayu berbahan limbah membuat Wandi ingin mengembangkan produksinya. Untuk itu dibutuhkan berbagai alat dan bahan yang bisa menunjang produksi dalam jumlah banyak.
Untuk menunjang kemajuan usahanya itu, Wandi rela menjual sepeda motor. Hasil penjualan sepeda motor itu dibelikan sejumlah alat agar produksi kerajinannya makin beragam dan berkualitas.
Tak hanya itu, pemasaran produk karya pemuda di desa juga tak hanya dijual dengan mengandalkan media sosial saja.
Wandi bercita-cita karya pemuda di desanya mampu dipajang di e-commerce seperti Shopee, Tokopedia dan Bukalapak.
Ia berharap, semakin banyak produk kerajinan dari desanya yang laku akan membuat pemuda di kampung halamannya memiliki bekerja dan berkarya di tanah kelahiran mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.