Setelah sampai batas waktu yang disepakati September 2020, saat akan mengambil uangnya malah tidak bisa, dengan alasan pihak BMT tidak ada uang.
Namun, yang membuat Wiji bingung ia malah disuruh mengambil uang Rp 200.000 di kasir.
"Saya pernah saat akan mengambil uang, malah disuruh mengambil uang Rp 200.000 yang ada di kasir. Lha uang saya dan keluarga itu jutaan, kok disuruh ambil segitu," ujarnya.
Baca juga: Cerita di Balik Tabungan Nasabah di BMT Semarang Tak Bisa Diambil
Namun, kata Wiji, pada Juli 2020 marketing BMT masih menarik uang nasabah. Padahal, sudah kolaps sejak Maret 2020.
Bahkan, saat meminta pertangungjawaban, pihak BMT saling lempar. Tak hanya itu, upaya untuk bertemu dengan CEO BMT Taruna Sejahtera, Yahsun juga gagal.
"Kami saat minta pertanggungjawaban malah dipingpong, kantor minta kami ke marketing, marketing menghilang dikontak tidak pernah respons," ujarnya.
Baca juga: Uang Miliaran Rupiah Tabungan Nasabah Tak Bisa Diambil di BMT Semarang, Ini Faktanya