Mencari sosok sang bapak
Dua tahun telah berlalu, Theo masih mencoba menutup rasa keingintahuan yang bergejolak di dalam pikiran, rasa ingin tahu yang tentu kadang menghantuinya.
Akhirnya ia menyerah menjadi apatis, ia terjebak dalam sebuah rasa penasaran yang harus ia jalankan.
Ikhtiar dimulai, Theo coba menggali berbagai informasi dari sanak saudaranya soal siapa bapaknya, bagaimana rupanya, siapa namanya dan di mana dia tinggal.
“Ada yang bilang bapaknya berasal dari Pulau Jawa dan menetap di Pontianak, ada pula yang mengatakan bapaknya merupakan orang Batak. Semua samar,” ungkap Theo.
Secercah harapan muncul, ketika seorang kerabat memberi informasi bahwa ada seorang teman ibunya yang mengetahui identitas bapaknya.
Pencarian dilakukan, tapi orang tersebut tak dapat ditemui, alamat tinggalnya dulu kini telah menjadi sebuah gudang.
"Saya sudah bertanya ke beberapa keluarga tapi mereka tidak tahu," kata Theo.
Bahkan Theo sempat mendapatkan kontak Mercy, seorang teman ibunya semasa muda.
Namun Mercy saat ini telah pulang ke kampung halamannya di Manado.
Mercy dan ibunya memang sempat tinggal bersama di sebuah mess di daerah Kabupaten Mempawah.
"Seingat tante, Theo lahir subuh hari sekitar Pukul 02.00 WIB. Saat itu almarhumah mama Theo sekamar sama tante, jadi waktu mama Theo mengeluh perutnya mulas, tante bingung harus bagaimana," kata Mercy saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Baca juga: Pensiunan Polisi Asal Suriname Ini Cari Keluarganya di Sleman
Di tengah kebingungan saat itu, Mercy meminta pertolongan saudaranya yang tinggal di mess tersebut dan tanpa adanya bantuan medis akhirnya Theo dilahirkan hanya dengan semangat seorang ibu dan doa dari seorang sahabat.
"Tante yang dorong Theo sampai lahir, saat itu tante berdoa dengan keyakinan bahwa Tuhan pasti memberikan yang terbaik, sampai akhirnya Theo lahir waktu itu," cerita Mercy.
Menurut Mercy, dia pernah membujuk ibunya untuk menceritakan siapa bapaknya Theo.