Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Theo, Baru Tahu Ibunya Setelah Berusia 29 Tahun, Kini Mencari Sosok Sang Ayah

Kompas.com - 16/03/2021, 11:41 WIB
Hendra Cipta,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com-Suatu hari di pertangahan September 2018, gawai Theo Bernadhi (29) berdering kencang.

Di ujung telepon, adalah salah seorang kerabatnya di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), yang mengabarkan, kakaknya kritis dan tengah dirawat intensif di rumah sakit.

Saat itu juga, Theo bergegas. Theo yang sejak 2014 merantau di Kabupaten Ketapang, segera mempersiapkan kepulangannya ke Kota Pontianak.

Setibanya di rumah sakit, di depan ruang intensive care unit (ICU), Theo menghentikan kakinya sejenak.

Perlahan dia membuka pintu. Dilihatnya Nursiah sudah terbaring lemah dengan selang oksigen di hidung, menunjukkan kakaknya sedang tidak baik-baik saja.

"Theo, sini nak," kata Theo menirukan suara kakaknya, saat ditemui di rumahnya, Selasa (16/3/2021).

Baca juga: Foto Remaja Pemulung Baca Al Quran di Emperan Viral, Bertahun-tahun Cari Ibu tetapi Tak Bertemu

Theo perlahan mendekat, lalu mengambil posisi duduk di sisi kanan.

Tangan lunglai kakaknya meraih tangan Theo dan mendekapkan di dadanya. Air mata mulai keluar mengalir.

Mata kakaknya menerawang, tatapannya kosong, seolah ingin melepas beban yang telah lama ingin dia sampaikan.

Suara pelan mulai keluar dari mulut sang kakak. Kakaknya memanggil sebuah nama, terdengar sayu.

“Theo sini nak. Maafkan Iyong. Theo sebenarnya anak kandung Iyong,” ungkap kakaknya pelan dan terbata-bata.

Suasana semakin hening. Hanya terdengar percikan peralatan medis yang saling bersahutan.

Setelah mengungkapkan itu, kakaknya tersenyum, seolah melepas beban.

Saat itu, Theo berusaha tetap tenang dan menahan keterkejutannya di depan kakaknya.

Namun, dalam diri Theo, seperti petir di siang bolong. Sosok yang dikenalnya sebagai kakak selama 29 tahun ini, ternyata adalah ibu kandungnya.

Baca juga: Terpisah 35 Tahun, Emmanuella dari Liverpool Cari Ibu Kandung di Sleman: Saya Ingin Bertemu

Saat itu, kakinya berat melangkah, tiap langkah diikuti dengan detak jantung yang tak beraturan, seperti suara tabuh gendang dalam sebuah perang.

"Saat mendengar itu, saya cuma terdiam, menahan rasa bingung yang seolah berlomba dengan rasa sedih, saya tak menangis di depannya, tangis pecah setelah keluar dari ruangan itu," kenang Theo.

Setelah cukup lama menangis di depan pintu ruang ICU, Theo menghela napas panjang.

Selama ini, dia mengenal kakaknya sebagai sosok yang memberi perhatian dan kasih sayang, ternyata adalah perempuan yang melahirkannya.

Kenyataan itu membuat Theo bingung, layaknya seorang anak kecil yang ditinggal di tengah kerumunan orang ramai.

“Kenapa aku dan kenapa baru sekarang,” ucap Theo.

Sang ibu wafat

Ternyata, petir di siang bolong kembali menggelegar di dada Theo.

Kondisi kesehatan ibunya sempat berangsur membaik, seolah mendapat tenaga baru usai memberikan kabar yang telah dipendam selama puluhan tahun.

Namun tuhan berkata lain, selang beberapa hari kemudian, sang ibu akhirnya meninggal dunia.

"Tentu itu membuat saya terpukul, karena saya belum sempat berbakti dan memanggilnya dengan sebutan ibu saat ia hidup," kenang Theo.

Baca juga: Perangkat Desa di Banyuwangi Bantu Amir Cari Ibu Kandungnya

Saat ini, Theo mencoba menerima naskah baru dari Tuhan, naskah di mana ia harus memainkan sebuah peran yang tak seorang pun inginkan.

Peran di mana ia menjadi seorang manusia yang harus menerima, bahwa orangtua tempatnya dibesarkan bukanlah orangtuanya, sang kakak tempatnya mengeluh ternyata adalah ibu kandungnya.

Theo mengaku, proses panjang yang telah dilalui mengajarkan banyak hal, terutama soal rasa syukur dan ikhlas, meskipun kadang kata itu hanya sering dan mudah terucap dari ujung lidah, namun tidak sampai meresap ke hati.

Baca juga: WN Belanda Cari Orangtua Kandung di Jakbar, Warga Teringat Ada Bayi Diadopsi

Meski tak tumbuh layaknya anak-anak lainnya yang mendapatkan secara langsung belaian lembut tangan seorang ibu dan kebijaksanaan seorang ayah yang sampai saat ini tak ia ketahui keberadaannya.

Namun, dia tetap melangkah menatap hari depan yang masih panjang bersama kedua anak dan istrinya.

Mencari sosok sang bapak

Dua tahun telah berlalu, Theo masih mencoba menutup rasa keingintahuan yang bergejolak di dalam pikiran, rasa ingin tahu yang tentu kadang menghantuinya.

Akhirnya ia menyerah menjadi apatis, ia terjebak dalam sebuah rasa penasaran yang harus ia jalankan.

Ikhtiar dimulai, Theo coba menggali berbagai informasi dari sanak saudaranya soal siapa bapaknya, bagaimana rupanya, siapa namanya dan di mana dia tinggal.

“Ada yang bilang bapaknya berasal dari Pulau Jawa dan menetap di Pontianak, ada pula yang mengatakan bapaknya merupakan orang Batak. Semua samar,” ungkap Theo.

Baca juga: Cerita Ponidjo, Warga Suriname yang Mencari Keluarganya di Sleman, Bapak Ibu Tinggalkan Tanah Air Tahun 1931

Secercah harapan muncul, ketika seorang kerabat memberi informasi bahwa ada seorang teman ibunya yang mengetahui identitas bapaknya.

Pencarian dilakukan, tapi orang tersebut tak dapat ditemui, alamat tinggalnya dulu kini telah menjadi sebuah gudang.

"Saya sudah bertanya ke beberapa keluarga tapi mereka tidak tahu," kata Theo.

Bahkan Theo sempat mendapatkan kontak Mercy, seorang teman ibunya semasa muda.

Namun Mercy saat ini telah pulang ke kampung halamannya di Manado.

Mercy dan ibunya memang sempat tinggal bersama di sebuah mess di daerah Kabupaten Mempawah.

"Seingat tante, Theo lahir subuh hari sekitar Pukul 02.00 WIB. Saat itu almarhumah mama Theo sekamar sama tante, jadi waktu mama Theo mengeluh perutnya mulas, tante bingung harus bagaimana," kata Mercy saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Baca juga: Pensiunan Polisi Asal Suriname Ini Cari Keluarganya di Sleman

Di tengah kebingungan saat itu, Mercy meminta pertolongan saudaranya yang tinggal di mess tersebut dan tanpa adanya bantuan medis akhirnya Theo dilahirkan hanya dengan semangat seorang ibu dan doa dari seorang sahabat.

"Tante yang dorong Theo sampai lahir, saat itu tante berdoa dengan keyakinan bahwa Tuhan pasti memberikan yang terbaik, sampai akhirnya Theo lahir waktu itu," cerita Mercy.

Menurut Mercy, dia pernah membujuk ibunya untuk menceritakan siapa bapaknya Theo.

Namun saat itu ibunya hanya mengatakan, "biarkan saya dan Tuhan yang tahu,".

Setelah itu, Mercy mengaku kembali bertemu dengan ibunya ketika Theo berumur 1 tahun, tapi Nursiah kembali enggan memberitahu siapa namanya.

"Jujur tante juga sedih tahu cerita Theo ini, tapi yakinlah Tuhan maha baik, belajar untuk ikhlas dan memaafkan," harap Mercy.

Baca juga: Warga Belanda Cari Orangtua Kandung di Jakbar, Alamat yang Dicari Tak Ada yang Sesuai

Theo mengaku tak akan berhenti mencari, ikhtiar terus dilakukan, baginya ikhtiar adalah sebuah perjuangan dan tidak mau menjadi seorang pecundang yang berhenti berjuang untuk memenuhi rasa keingintahuan.

Theo sempat merasa bahwa hidup ini tidak adil, tapi Tuhan yang membuatnya yakin, bahwa keadilan bukan hanya soal bagaimana lahir di rumah sakit, besar dan tumbuh dalam dekapan hangat seorang ibu dan dididik dengan kebijaksanaan seorang ayah.

“Lebih dari itu, bahwa Tuhan sungguh adil dengan segala jalan yang diberikannya. Tak merasakan genggaman tangan seorang ayah tak membuatnya menjadi manusia yang buruk,” ungkap Theo.

Baca juga: Cerita di Balik Pertemuan Kembar Nadya Nabila, Berasal dari Makassar dan Dilahirkan dari Keluarga Tak Mampu

Menurut Theo, dia bisa saja kembali apatis, seperti bapaknya yang tak pernah berusaha mencarinya hingga puluhan tahun berlalu.

"Jika bertemu saya cuma ingin bertanya alasannya apa? Kemana selama ini? Setelah itu saya tentu akan mendoakannya agar ia selalu sehat dan tidak lagi lari dari sebuah tanggung jawab. Jika ia telah tiada, maka ia pasti telah menyesali perbuatannya," tutup Theo.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com