Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/03/2021, 17:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ponidjo Kromotaroeno, seorang pensiunan polisi asal Suriname, mencari keluarganya yang berasal dari Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Perjalanan Ponidjo mencari keluarganya diceritakan oleh Toying Harwulan di Facebook pribadinya.

Ponidjo adalah pensiunan kepala kepolisian di Distrik Sramacca, Suriname. Sang ayah adalah Sarbin Goenapawiro asal Desa Tajem, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman.

Sementara itu, sang ibu bernama Djainem Kromotaoeno asal Desa Pelem, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.

Baca juga: Pensiunan Polisi Asal Suriname Ini Cari Keluarganya di Sleman

Sarbin dan Djainem meninggalkan Indonesia dari Semarang ke Suriname dengan menggunakan kapal Soemalur pada 27 Juni 1931.

Ponidjo bercerita kepada Toying bahwa sang ibu, Djainem, adalah istri ketiga ayahnya.

Ponidjo memiliki saudara kandung seorang perempuan bernama Wagirah yang diperkirakan masih tinggal di Sleman.

Baca juga: Didi Kempot dan Kedekatannya dengan Negara Suriname

Berawal dari live streaming campur sari

Orang Jawa yang dikirim ke Suriname oleh Pemerintah Hindia Belanda. Foto diambail antara 1880-1900.Tropen Museum Orang Jawa yang dikirim ke Suriname oleh Pemerintah Hindia Belanda. Foto diambail antara 1880-1900.
Kepada Kompas.com, Toying bercerita awal berkomunikasi dengan Ponidjo.

Saat itu Toying sedang live streaming lagu Jawa campursari di Facebook. Selain itu, Toying juga sering memutar lagu-lagu ciptannya.

Ternyata ada seorang warga Suriname yang ikut memantau live streaming. Kebetulan saudara Toying yang menjadi pembicara di acara live streaming tersebut.

Ternyata pria asal Suriname yang diketahui bernama Pondijo mengirimkan chat dan meminta tolong untuk mencarikan saudaranya yang tinggal di Sleman.

Baca juga: Didi Kempot Meninggal, Media Inggris dan Suriname Ikut Beritakan

"Kebetulan saya kan pencipta lagu jadi di situ menyajikan lagu-lagu karya saya juga. Nah, waktu itu ada orang Suriname entah share dari mana, ikut memantau live streaming itu," ujar Toying Harwulan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/3/2021).

"Live streaming itu ada komentar dan kirim-kirim lagu, kemudian Ponidjo ini nge-chat kerabat saya yang menjadi MC, minta tolong dicarikan saudaranya yang ada di Indonesia, utamanya di Sleman," bebernya.

Toying bercerita susunan bahasa Indonesia yang digunakan Ponidjo belum tertata baik. Ia pun merangkai pesan Ponidjo sehingga mudah dipahami dan menggunakan gaya bertutur.

Baca juga: Didi Kempot Masuk Jajaran Penyanyi Terpopuler Suriname

"Kerabat saya yang menjadi MC menghubungi saya, bilang ini kalau bisa dibantu, ini orang Suriname ingin mencari saudaranya," urainya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com