MALANG, KOMPAS.com - Akses utama Malang menuju Kediri masih terputus. Petugas dari Dinas PU Bina Marga Jawa Timur masih memperbaiki ruas jalan yang tergerus aliran sungai di Lebaksari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang.
Kabid Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan, perbaikan ruas jalan yang putus itu diperkirakan selesai dalam 10 hari.
"Kalau kemarin (koordinasi) di lapangan diperkirakan 10 hari selesai," katanya malui sambungan telepon, Senin (8/3/2021).
Sadono belum bisa menjelaskan progres perbaikan jalan itu karena merupakan kewenangan Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur.
Saat ini, kendaraan roda dua sudah bisa melintasi jalan tersebut. Bahu jalan yang tidak ikut tergerus longsor dimanfaatkan untuk kendaraan roda dua secara bergantian.
Baca juga: Rabu, PT KAI Luncurkan KA Kertanegara Relasi Purwokerto-Malang PP
"Roda dua bergantian. Mereka yang roda dua lewatnya di bahu jalan," katanya.
Ruas jalan itu melintas tepat di antara aliran Sungai Konto dan tebing. Aliran sungai itu yang menggerus sisi jalan.
Sadono mengatakan, curah hujan yang tinggi kadang masih terjadi membuat penanganan terhadap perbaikan jalan itu terhambat.
"Kalau dilihat secara teknis memang mengganggu (curah hujan). Karena ini aliran sungai hidup. Memang kemarin sebelum ambrol yang kedua, teman-teman dari provinsi lagi membuat bendung dari bronjong untuk membendung aliran air. Tapi ambrol lagi," jelasnya.
Kapolsek Pujon, AKP Supriyanto mengatakan, sampai sejauh ini hanya roda dua yang bisa melintas di jalur tersebut. Sedangkan untuk roda empat masih terputus.
"Mulai kemarin sudah bisa dilalui untuk kendaraan roda dua," katanya di Mapolres Batu.
Saat ini, pengerjaan perbaikan masih membangun pondasi. Setelah itu, jalan yang terputus akan diuruk.
"Mudah-mudahan tidak ada kendala sehingga pengerjaan cepat selesai dan arus lalu lintas bisa dilalui," katanya.
Diketahui, ruas jalan utama akses Malang menuju Kediri di Lebaksari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang ambrol akibat tergerus air hujan pada Kamis (25/2/2021).
Baca juga: Polisi Usut Dugaan Pelanggaran Protokol Kesehatan Wali Kota Blitar, Kapolres: Beliau Kooperatif
Ketika itu, arus sungai hanya menggerus bahu jalan dengan dimensi tinggi empat meter dan lebar delapan meter.
Ruas badan jalan ketika itu retak dan arus lalu lintas hanya berlaku untuk separuh jalan.
Dinas Pekerjaan Umun Bina Marga Provinsi Jawa Timur sudah memberikan penanganan darurat terhadap ruas jalan itu.
Namun, tanah yang ambrol terus bertambah hingga ke badan jalan dan menyebabkan jalan terputus pada Sabtu (6/5/2021) malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.