Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Bojonegoro, Sejumlah Senapan dan Sajam Disita

BOJONEGORO, KOMPAS. com - Densus 88 Antiteror menangkap tiga orang terduga teroris di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa (2/3/2021) pagi.

Mereka ditangkap di lokasi yang berbeda.

Terduga teroris berinisial YD (40) yang tinggal di Desa Kuncen, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, ditangkap saat berkendara tidak jauh dari rumahnya.

Baca juga: Densus 88 Kembali Tangkap Terduga Teroris di Surabaya

Di waktu yang sama Densus 88 juga menangkap terduga teroris berinisial ED, di rumah tinggalnya di Desa Ngeper, Kecamatan Padangan.

Sedangkan, terduga teroris lainnya berinisial HR ditangkap di Jalan Wonosari sekitar pasar Desa/Kecamatan Kasiman.

Baca juga: Tangkap 12 Teroris di Jatim, Densus 88 Amankan Puluhan Butir Peluru hingga Busur Panah

Ketua RT 2 RW 1 Desa Kuncen, Pujianto mengatakan, sekitar pukul 07.00 - 11.00 WIB, petugas dari Densus 88 datang ke rumah YD dan melakukan penggeledahan.

"Benar, tadi ada anggota Densus datang menggeledah rumah tempat tinggal YD," kata Pujianto, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (2/3/2021).

Saat penggeledahan rumah YD, petugas menemukan satu pucuk senapan angin laras panjang, senjata tajam, serta sejumlah buku.

Petugas juga menggeledah tempat tinggal ED dan di sebuah panti asuhan di Desa Ngeper, Kecamatan Padangan.

Di lokasi panti asuhan tersebut anggota Densus 88 Polri mengamankan dua buah senapan angin, sebuah panah, dan tiga busur anak panah.

"Cuma barang-barang saja yang diamankan, orangnya ED sudah tidak ada," kata Saji, Ketua RT 1 RW 1 Desa Ngeper, yang ikut menyaksikan penggeledahan di tempat tinggal ED di sebuah panti asuhan.

Komandan Kompi (Danki) C Brimob Polda Jatim, AKP I Gusti Putu Sumantri, membenarkan adanya penangkapan warga oleh anggota Densus 88.

"Infonya iya seperti itu, ada penangkapan oleh tim Densus, Cuma saya ini lagi mendampingi Pak Kapolda di lokasi TMMD nih," kata I Gusti Putu Sumantri saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/3/2021).

Sementara, Kapolres Bojonegoro, AKBP Eva Guna Pandia saat hendak dikonfirmasi Kompas.com belum memberikan respons.