TEGAL, KOMPAS.com - Pelaksanaan program vaksinasi tahap dua dengan menyasar pedagang pasar tradisional di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah mulai dilaksanakan, Selasa (2/3/2021).
Namun, sejumlah pedagang masih menolak divaksin dengan berbagai alasan, mulai dari mengaku tekanan darah tinggi, hingga takut jarum suntik.
Salah satunya di Pasar Kupu, Kecamatan Dukuhturi.
Baca juga: Takut Jarum Suntik, Polisi Ini Berteriak Histeris dan Meronta Saat Akan Disuntik Vaksin Covid-19
Dari 130 pedagang yang dijadwalkan mengikuti vaksin, baru sekitar 70 pedagang saja yang divaksin hingga Selasa siang.
Disampaikan Anik (42), salah satu pedagang, ia menolak disuntik vaksin karena tekanan darahnya memang tinggi.
"Saya takut, tekanan darah saya tinggi," aku Anik, kepada wartawan.
Karena banyak yang menolak, petugas termasuk kepolisian datang untuk memberikan pemahaman dan mengajaknya untuk pemeriksaan di puskesmas setempat.
Kepala Pasar Wilayah Tiga Adiwerna Sudirman mengatakan, dari total 130 pedagang baru 70 saja yang divaksin.
"Sebagian besar beralasan takut jarum suntik. Ada juga yang mengaku tekanan darahnya tinggi hingga mempunyai penyakit penyerta atau komorbid," kata Sudirman.
Baca juga: 10 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia
Sudirman mengatakan, seharusnya minimal 80 persen pedagang harus mendapat suntikan vaksin.
"Seharusnya minimal 80 persen atau 104 pedagang," katanya.
Sudirman menambahkan, jika pada program vaksinasi tahap kedua ini belum mau divaksin diharapkan pada tahap selanjutnya sudah bisa mendapat suntikan vaksin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.