BANJARBARU, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Safrizal berharap kejadian kebakaran hutan dan lahan atau karhutla tidak terjadi lagi.
Hal itu dia sampaikan saat memimpin apel kesiapan gabungan dalam rangka penanggulangan bencana alam karhutla 2021 di Banjarbaru, Selasa (2/3/2021).
Safrizal mencotohkan, karhutla hebat di Kalsel terjadi dua kali selama 6 tahun terakhir.
"Jangan sampai kebakaran hebat terulang seperti tahun 2015, 2019 di mana hampir 7000 hektar lahan yang terbakar," ujar Safrizal kepada wartawan, Selasa.
Baca juga: Polisi Tangani 7 Kasus Karhutla di Kalbar, 8 Orang Ditetapkan Tersangka
Menurut Safrizal, petugas gabungan pengendalian karhutla wajib mengedepankan upaya pencegahan sehingga bisa meminimalisir lahan yang terbakar.
"Pencegahan menjadi faktor utama yang sangat menentukan keberhasilan pengendalian karhutla," katanya.
Dia menambahkan, menurut data yang dia terima dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kering di Kalsel diperkirakan dimulai bulan Mei hingga Juni.
Untuk itu, kesiapsiagaan penanganan dan pengendalian karhutla wajib dilakukan sejak dini.
"Kita berharap di tahun 2021 ini sekecil-kecilnya lahan yang terbakar," tambahnya.
Baca juga: Soal Karhutla di Kalbar, Gubernur: Perusahaan yang Membakar Lahan secara Luas
Dikatakan Safrizal, agar pengendalian karhutla bisa tertangani maka Pemprov Kalsel akan membentuk relawan di seluruh desa-desa yang wilayahnya rawan terjadi karhutla.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.