BLORA, KOMPAS.com - Hari pertama menjabat sebagai Bupati Blora, Arief Rohman, langsung berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah Soetijono.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari program 99 hari pertamanya.
"Kita ada janji 99 hari, tadi saya ngantor di rumah sakit," ucap Arief Rohman di Kantor Dinas Bupati Blora, Senin (1/3/2021).
Baca juga: Gaji PNS di Blora Bakal Dipotong 2,5 Persen untuk Zakat
Arief mengatakan kegiatan ngantor di rumah sakit sebagai bentuk atensinya tehadap penanggulangan Covid-19.
"Tadi saya meninjau ruangan-ruangan di rumah sakit, mulai dari ruangan isolasi, ruangan perawatan, ICU, juga yang lainnya. Ini dalam rangka untuk kita mengawal persoalan Covid. Makanya pelayan rumah sakit ini menjadi salah satu yang kita kawal," katanya.
Menurut Arief, pasien yang terjangkit virus corona yang dirawat di rumah sakit jumlahnya semakin menurun.
Meski demikian, ia berharap kualitas layanan di rumah sakit tetap diutamakan.
"Laporan dari rumah sakit, dari sisi jumlah pasien Covid-nya menurun," ujarnya.
Baca juga: Resmi Dilantik Jadi Bupati Blora, Arief Rohman: Kami Enggak Anti Kritik, Kerja 24 Jam
Senada dengan Bupati, Sekretaris Daerah Kabupaten Blora, Komang Gede Irawadi mengatakan tren kasus positif Covid-19 pada dua bulan terakhir mengalami penurunan.
"Sebenarnya ya Covid itu dari awal naik sampai puncaknya di Desember, kemudian terjadi penurunan pada bulan Januari dan Februari," jelasnya.
Untuk wilayah Blora hingga 28 Februari 2021, jumlah orang yang diperiksa sebanyak 22.804.
Sementara total kasus orang terinfeksi Covid-19 sebanyak 5.550, terdiri dari 4.908 orang sudah dinyatakan sehat, 396 orang masih dalam pengawasan, serta 246 orang dinyatakan meninggal.
"Untuk tenaga kesehatan (nakes) ada enam orang yang meninggal," ujarnya.
Baca juga: Pidato Bupati Blora Setelah Dilantik: Target Kita Pesawat Sudah Mendarat di Cepu Tahun Ini
Sedangkan anggaran yang dikucurkan untuk penanganan Covid-19 selama 2020 sekitar Rp 70 miliar.
"2020 kita anggarkan sekitar Rp 70 miliar, tapi realisasinya belum tahu. Kemudian yang 2021, dari refocusing itu sekitar Rp 72 miliar itu nanti kita akan gunakan untuk penanganan COVID dan vaksinasi, termasuk PPKM mikro di level kelurahan," terangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.