Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekahan akibat Tanah Bergerak di Sukabumi Semakin Mengkhawatirkan, Tanah Ambles 5-10 Meter

Kompas.com - 01/03/2021, 15:33 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Kondisi pergerakan tanah di Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat semakin mengkhawatirkan.

Hal tersebut terlihat dari rekahan atau retakan tanah yang ada semakin hari menjadi lebih lebar dan dalam. Bahkan sudah mengakibatkan lahan yang dilintasi rekahan sudah semakin ambles.

Lahan yang terdapat sejumlah bangunan rumah itu sudah ambles mencapai 5 meter.

Di lerengannya sudah mengakibatkan longsoran yang menghasilkan meterial lumpur bercampur bebatuan dan pasir.

Baca juga: Jalan Putus Akibat Tanah Bergerak, 1.000 Warga di Cianjur Terisolasi

Dampak longsoran juga mengakibatkan aliran Sungai Cibodas yang posisinya lebih rendah dari Dusun Ciherang menjadi keruh.

"Melihat kondisi sekarang, di sebagian tempat semakin parah," ungkap Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Anita Mulyani saat berbincang dengan Kompas.com di Dusun Ciherang, Minggu (28/2/2021).

Menurut dia sebelumnya sekitar sepekan lalu rekahan atau tanah dalamnya sekitar 5 meter namun sekarang sudah ada yang mencapai 7 meter.

Bahkan ada juga yang mencapai 10 meter.

Baca juga: Dengar Dentuman Disertai Gempa, Warga Lokasi Bencana Tanah Bergerak Sukabumi Berhamburan Keluar

Begitu juga lebar rekahan tanah semakin lebar. Sebelumnya saat pertama melihat sekitar sebulan lalu ada yang 20 sentimenter, namun sekarang semakin melebar ada yang mencapai 1 meter.

"Semakin hari semakin mengkhawatirkan ya," ujar wanita penggemar mobil offroad itu.

Tempat pengungsian masih aman

Namun, lanjut Anita, tempat pengungsian yang memanfaatkan SD Negeri Ciherang masih relatif aman. Karena arah rekahan tanah terlihat ke tempat yang lebih rendah.

Sedangkan posisi bangunan SD, letaknya lebih tinggi dari lokasi yang diterjang bencana tanah bergerak. Jaraknya mencapai 200 meter.

Di lokasi, BPBD tetap bersiapsiaga dengan menempatkan Satgas BPBD.

Juga di lokasi bencana ini ada sejunlah relawan dari berbagai lembaga kemanusiaan yang ikut membantu.

"Mereka terus memantau pergerakan tanah," kata dia.

Anita mengakui mendapatkan informasi, bila pergerakan kerap terjadi tengah malam. Hal tersebut telah menjadi perhatian BPBD untuk terus waspada.

"Jangan sampai pada saat  masyarakat sedang istirahat, terlelap tidur, tiba-tiba terjadi pergerakan tanah sporadis. Makanya kita menugaskan Satgas BPBD dan relawan untuk selalu memantau dan siap siaga," ujar dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lari dari Dinas, 4 Anggota Polresta Ambon Dipecat tidak Hormat

Lari dari Dinas, 4 Anggota Polresta Ambon Dipecat tidak Hormat

Regional
Cerita Bataona, dari Jurnalis 'Terpanggil' Jadi Relawan Tagana di NTT Selama 16 Tahun

Cerita Bataona, dari Jurnalis "Terpanggil" Jadi Relawan Tagana di NTT Selama 16 Tahun

Regional
Pemkab Rembang Buka Lowongan 3.011 Formasi ASN Tahun 2024

Pemkab Rembang Buka Lowongan 3.011 Formasi ASN Tahun 2024

Regional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic' di Kabinet, Gibran: Saya Tak Tahu Siapa

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic" di Kabinet, Gibran: Saya Tak Tahu Siapa

Regional
Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Regional
Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Regional
Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Regional
Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Regional
Soal 'Presidential Club', Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Soal "Presidential Club", Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Regional
Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Regional
Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Regional
Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com