Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berjualan Bakso Keliling dan Buka Warung, Pasutri yang Punya 16 Anak Kesulitan Tempat Tinggal

Kompas.com - 24/02/2021, 18:32 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Di balik kisah bahagianya karena dikaruniai 16 anak, pasangan Mulyono (46) dan Partina (45) sedang mengalami kesulitan. Mereka terancam tidak mendapatkan tempat tinggal.

Sebab, rumah yang menjadi tempat tinggal saat ini adalah rumah milik orang. Mereka hanya menumpang di rumah tersebut.

Sedangkan, rumah yang ada di Jalan Karakatau Nomor 19 Kota Malang itu sudah laku dijual oleh pemiliknya.

Mulyono dan seluruh keluarganya diberi waktu hingga Bulan Mei 2021 berada di rumah tersebut.

Baca juga: Ditawari Rumah dan Uang, Pasutri yang Punya 16 Anak Tolak Orang yang Ingin Mengasuh, Ini Alasannya

"Diberi waktu sampai Mei di sini," kata Mulyono, saat ditemui di rumah yang ditempatinya saat ini, Rabu (24/2/2021).

Mulyono mengaku, tinggal di rumah itu sejak 2015. Mereka menempati rumah itu secara gratis.

"Cuma disuruh bayar listrik dan air," kata dia.

Sejak menikah, Mulyono mengaku belum memiliki rumah sendiri. Mereka selalu tinggal di tempat kontrakan.

Bahkan, Mulyono dan keluarganya pernah merantau ke Banjarmasin Kalimantan Selatan mulai 1993 sampai 2002. Lalu kembali lagi ke Malang.

"Belum pernah punya rumah. Pindah-pindah terus. Kontrak-kontrak gitu," kata dia.

Saat berada di Banjarmasin, keduanya dikaruniai tiga anak.

Mulyono berasal dari Pontianak dan merupakan keturunan Suku Dayak. Sedangkan istrinya, Partina kelahiran Malang.

Saat ini, anaknya yang masih tinggal bersamanya tersisa delapan orang.

Satu orang masih kuliah di Universitas Negeri Malang, tiga orang masih duduk di bangku SMP, tiga orang lagi di bangku SD dan satu orang masih TK.

Sisanya ada yang sudah bekerja dan tinggal di daerah tempat kerjanya dan ada yang sudah berkeluarga.

Rencananya, pihaknya akan mencari rumah kontrakan untuk tempat tinggal yang baru.

 

Berjualan bakso

Untuk menghidupi keluarganya, Mulyono mengaku berjualan bakso keliling. Sedangkan istrinya, Partina membuka warung di daerah Jagalan.

"Jualan bakso saya, keliling. Kalau istri jualan di Jagalan, sewa lapak di situ," kata Mulyono.

Meski harus menafkahi, pasangan suami istri itu mengaku senang punya anak banyak.

Menurutnya, dengan anak banyak rumahnya menjadi ramai.

"Ramai gitu juga senang. Mau mandi, mau makan saja bertengkar. Mau mandi masih sempat bertengkar," Partina.

Partina mengaku, tidak mau anaknya diasuh oleh orang lain. Dia ingin semua keluarganya berkumpul.

Baca juga: Kisah Pasutri di Malang Punya 16 Anak, Ingin Dapat Laki-laki tetapi Lahirnya Perempuan, lalu Keterusan

"Dulu ada yang mau diambil orang, tapi saya tidak mau, kasihan," kata dia.

"Mau dikasih rumah, uang, tapi saya tidak mau. Biarkan kumpul, makan tidak makan yang penting kumpul. Alhamdulillah tidak ada yang ikut orang," ujar dia.

Anak-anaknya juga memahami kondisi perekonomian orang tuanya.

"Makan sama garam saja senang. Alhamdulillah anak-anak mensyukuri. Makan seadanya mau," kata Mulyono.

Mulyono dan Partina tidak pernah menyangka bakal punya anak sebanyak itu. Namun keduanya mensyukuri setiap anak yang lahir.

Anak-anaknya tidak ada yang lahir kembar. Semuanya lahir dalam persalinan yang normal.

Diketahui, pasangan suami istri Mulyono dan Partina memiliki 16 anak sejak menikah pada tahun 1986.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com