Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditawari Rumah dan Uang, Pasutri yang Punya 16 Anak Tolak Orang yang Ingin Mengasuh, Ini Alasannya

Kompas.com - 24/02/2021, 16:08 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - Mulyono (46) dan Partina (45), warga Kota Malang, kini menjadi perhatian lantaran dikaruniai 16 orang anak. 

Ternyata, ada pihak yang datang meminta untuk menjadikan anak mereka anak angkat. Bahkan, keduanya dijanjikan uang dan rumah jika mengizinkannya.

Namun, Partina menolak mentah-mentah tawaran tersebut. Alasannya, dia menyayangi semua buah hatinya.

"Dulu ada yang mau diambil orang, tapi saya tidak mau, kasihan," kata Partina, Rabu (24/2/2021).

"Mau dikasih rumah, uang, tapi saya tidak mau. Biarkan kumpul, makan tidak makan yang penting kumpul. Alhamdulillah tidak ada yang ikut orang," kata dia.

Baca juga: Kisah Pasutri di Malang Punya 16 Anak, Ingin Dapat Laki-laki Lahirnya Perempuan, Akhirnya Keterusan

Partina mengaku tidak menyesal punya banyak anak.

Dia sudah pernah mengikuti program Keluarga Berencana (KB). Bahkan, dia sudah pernah memasang implan susuk.

Namun, implan itu terpaksa dicabut karena membahayakan kesehatannya.

Mulyono, suami Partina mengatakan, awalnya mereka ingin punya 2 anak saja yakni laki-laki dan perempuan. Namun, lahir anak perempuan.

"Awalnya ingin punya anak laki-laki. Tapi, yang lahir perempuan. Akhirnya keterusan (sampai 16)," kata Mulyono.

Mulyono dan Partina menikah pada tahun 1986. Ketika itu, Mulyono masih berusia 12 tahun dan istrinya 11 tahun.

Dua tahun kemudian, yakni pada 1988, anak pertamanya lahir. Setahun kemudian anak keduanya pun lahir.

Mulyono mengatakan, rata-rata anaknya lahir selisih satu hingga dua tahun.

"Selisihnya kurang lebih satu tahun, dua tahun, paling lama empat tahun," kata dia.

Beruntung, semua anaknya lahir secara normal dan dalam keadaan normal.

"Alhamdulillah semuanya lahir normal semua. Sehat semua," ujar dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com