Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lab RSUD M Yunus Bengkulu Siap Periksa 300 Spesimen "Swab" Tiap Hari

Kompas.com - 08/02/2021, 15:36 WIB
Firmansyah,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meresmikan 3 laboratorium rujukan PCR di RSUD M Yunus.

Lab tersebut mampu memeriksa 300 spesimen swab tiap hari.

Rohidin berharap lab PCR ini bisa membuat pemeriksaan swab semakin cepat, sehingga pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 bisa segera dioptimalkan.

"Kalau ini khusus di RSUD M Yunus. Apalagi nanti yang ada di Bengkulu Selatan, kemudian 2 unit di Rejang Lebong didukung kabupaten lain, saya yakin akan semakin mempercepat proses tracking," kata Rohidin dalam keterangan pers kepada Kompas.com, Senin (8/2/2021).

Baca juga: Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 7 Februari 2021

Menurut Rohidin, selain ketersediaan alat, yang terpenting juga terkait sumber daya manusia yang mengoperasikan dan mengelola lab PCR tersebut.

"Di samping alat tentu juga terpenting tenaganya. Makanya di Bengkulu Selatan dan Curup belum berfungsi. Saya katakan, kirimkan cepat tenaganya untuk dilatih di Provinsi, supaya bisa segera dioperasionalkan," kata Gubernur lulusan terbaik UGM itu.

Direktur RSUD M Yunus Bengkulu Zulki Maulub Ritonga menyebutkan, hingga saat ini terdapat 23.000 spesimen yang telah diperiksa dan menemukan lebih dari 4.000 kasus.

"SDM lab PCR Covid-19 telah kita latih sebanyak 27 orang dan saat ini siap melaksanakan tugas secara baik. Jadi dengan beroperasinya lab PCR ini, tracking bisa semakin cepat," kata dia.

Baca juga: Kisah Haminjon di Tanah Batak, Dulu Melebihi Emas, Sekarang di Ambang Cemas (Bagian I)

Seperti diketahui, kasus pertama terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Bengkulu terjadi pada 31 Maret 2019.

Pemeriksaan spesimen dilakukan di lab rujukan Covid-19 Jakarta, sehingga butuh waktu lebih kurang 7 hari untuk memastikan diagnosa pasien tersebut.

Pada Mei 2020, spesimen Covid-19 dari Bengkulu dikirim ke lab di Palembang dan Padang Sumatera Barat, dengan waktu pemeriksaan 10 hingga 20 hari.

"Waktu yang relatif lama tersebut dapat menghambat proses identifikasi dan pemutusan rantai penularan Covid-19. Sehingga Pemerintah Provinsi Bengkulu berupaya untuk membuat laboratorium pemeriksaan Covid-19 dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 di provinsi Bengkulu," kata Zulki.

Demo saat peresmian

Peresmian laboratorium juga diwarnai aksi unjuk rasa oleh tenaga medis di RSUD M Yunus.

Peserta unjuk rasa menuntut pembayaran intensif tenaga medis yang telah berbulan-bulan belum dibayarkan oleh manajemen rumah sakit.

Sebelumnya, para tenaga medis itu juga telah menyampaikan aspirasi mereka ke DPRD Provinsi Bengkulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com