Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro Kontra Jateng di Rumah Saja, Ganjar: yang Dibutuhkan Bukan Diksi Pelarangan, tetapi...

Kompas.com - 05/02/2021, 10:28 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

 

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah kepala daerah di Jawa Tengah menanggapi gerakan tersebut berbeda-beda.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo sempat menguatarakan, gerakan tersebut tak akan efektif jika hanya dilakukan dua hari.

Namun, akhirnya Wali Kota Solo mengambil keputusan untuk mencoba menerapkan gerakan tersebut.

Baca juga: Keluarga Seniman Rembang Ditemukan Tewas di Tempat Tidur, Diduga Dianiaya Pakai Benda Tumpul

Hal senada juga diungkapkan Bupati Batang Wihaji. Dirinya melihat bahwa menutup tempat keramaian tidak serta merta menurunkan angka penularan Covid-19.

Pihaknya pun memutuskan untuk tidak menutup semua pusat keramaian selama gerakan itu.

“Poin penting bagi saya adalah protokol kesehatan yang diperketat, itu yang saya kira siap menjalankan SE gubernur, tetapi dengan menerjemahkan suasana lokal Batang,” ungkapnya.

(Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Kontributor Solo, Labib Zamani, Kontributor Pekalongan, Ari Himawan Sarono | Editor: Candra Setia Budi, Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com