Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Kasus Jagal Kucing, Pemilik Kucing "Tayo" Malah Diteror, Polisi Periksa 5 Saksi

Kompas.com - 04/02/2021, 06:46 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

MEDAN, KOMPAS.com - Polsek Medan Area masih melakukan penyelidikan terkait dengan informasi adanya pria bertubuh gempal yang mencari-cari pemilik kucing Tayo, Sonia Rizki di rumah.

Saat ini sejumlah saksi sudah menjalani pemeriksaan di Mapolsek Medan Area. 

"Keluh kesahnya seperti itu (teror). Namun kita menyelidiki benar tidak keluh kesahnya," ujar Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Rianto ketika dikonfirmasi melalui telepon pada Rabu (3/2/2021) sore. 

Baca juga: Heboh Temuan Bangkai Kepala Kucing di Dalam Karung, Polisi Turun Tangan

Dijelaskannya, pihaknya juga sudah mendatangi ke rumah Sonia namun belum bertemu dengan orang tersebut (pria bertubuh gempal).

"Kita sudah ke rumahnya, kita lihat. Ya, kita nggak ketemu sama yang ngancam dia itu. Tetap kita tampung keluh kesahnya, tetap kita selidiki," ujarnya. 

Baca juga: Pemilik Piaraan Diteror Usai Ungkap Kasus Jagal Kucing, Animal Defenders Indonesia Siap Terjunkan LPSK hingga Jaga 1x24 Jam


Polisi minta keterangan 5 saksi

Dijelaskannya, saat ini pihak sudah memeriksa saksi sebanyak 5 orang.

Namun demikian, dia tidak merinci peran masing-masing saksi karena hal tersebut sudah masuk dalam substansi penyidikan.

"Ada saksi 5 orang, (perannya apa) itu substansi penyidikan," katanya. 

Diberitakan sebelumnya, Ketua Animal Defenders Indonesia, Doni Herdaru menyebut bahwa pemilik kucing Tayo mengalami teror dari pria gempal setelah penemuan kepala kucing di dalam karung.

Pada 30 Januari 2021 kemarin, kata dia, Sonia dikejar oleh seseorang berbadan gempal namun berhasil lolos.

Selama dua hari, kata dia, ada seseorang yang mencari Sonia di rumahnya. 

Baca juga: Fakta Terbaru Kasus Jagal Kucing di Medan, Sonia Pemilik Tayo Diteror Pria Berbadan Gempal

 

Sonia dijaga 1x24 jam

"Kami mengerti mbak Sonia sangat terganggu, dalam kondisi kedukaan, harus berhubungan dengan orang-orang yang akan mencelakakan dirinya. Mungkin karena prinsip dia membela kucingnya berani bersuara lalu timbul teror kepada dirinya dan sekarang kita akan pasang badan demi dia. Apapun yang terjadi. Jika harus LPSK, kami akan turunkan," katanya. 

Menurutnya, teror itu dilakukan oleh dua orang. Atas teror tersebut, dia bersedia memberikan penjagaan 1x24 jam penuh.

"Jangan karena teror ini lalu terganggu. Kita yang lebih besar dari dia, dari penjahat. Pecinta anjing, kucing bisa bersatu se-Indonesia. Kebaikan bisa berwadah, berkumpul dan berserikat. Kenapa kita takut sama yang salah. Yang salah harus bergetar ketemu dengan yang benar," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com