Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, BPBD Rekomendasikan Warga Turgo Sleman Mengungsi

Kompas.com - 27/01/2021, 16:26 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Warga Dusun Turgo, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman direkomendasikan untuk turun ke barak pengungsian Purwobinangun.

Rekomendasi ini menyusul aktivitas Gunung Merapi yang semakin tinggi.

"Memang untuk kondisi sekarang aktivitas (Gunung Merapi) semakin tinggi," ujar Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Joko Supriyanto, Rabu (27/1/2021).

Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan 22 Kali Awan Panas Guguran Selama 6 Jam

Joko Supriyanto menyampaikan, melihat aktivitas Gunung Merapi saat ini, warga di Dusun Turgo direkomendasikan untuk mengungsi.

"Kondisi sekarang aktivitasnya semakin tinggi jadi warga RT 03 dan RT 04 Turgo kami perintahkan untuk sementara mengungsi," ucapnya.

Diungkapkannya, saat ini, sebagian warga Turgo masih berkumpul di Sekolah Dasar (SD) Sanjaya Tritis.

"Saat ini sementara masih di SD Tritis, jumlahnya sekitar 150 orang. Kalau kelompok rentan ada sekitar 40," urainya.

Sementara itu, Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman Joko Lelono menuturkan, warga Turgo mengungsi ke barak pengungsian Purwobinangun, Pakem.

"Barusan rekomendasi dari BPPTKG untuk warga Turgo bisa digeser ke barak Purwobinangun," urainya.

Baca juga: Hujan Abu Gunung Merapi Turun Selama 4 Menit di Boyolali

Menurutnya warga Turgo yang bergeser ke pengungsian tidak hanya kelompok rentan. Namun masih ada yang berada di Turgo terutama relawan dan para pemuda.

"Sebagian warga Turgo yang merasa khawatir bisa diungsikan. Yang lain masih menetap di sana, terutama relawan dan pemuda-pemudanya untuk pengamanan wilayah," jelasnya.

Dari pengamatan Kompas.com di Ngrangkah, Umbulharjo, Cangkringan Sleman sekitar pukul 13.30 WIB tampak terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi.

Setelah itu, terdengar suara sirine Early Warning System (EWS) awan panas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com