Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/01/2021, 20:12 WIB
Ari Maulana Karang,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Garut, memutuskan memperpanjang masa PPKM hingga tanggal 8 Februari 2021 mendatang, setelah PPKM di tahap I, angka kematian dan angka warga yang terpapar Covid-19 tidak turun dan cenderung naik.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengungkapkan, di masa PPKM tahap pertama, tingkat kepatuhan masyarakat dan sektor usaha pada protokol kesehatan, terbilang sangat rendah.

Meski, di akhir-akhirnya ada keberhasilan karena ada ketakutan pengusaha hingga menutup tempat usahanya sesuai dengan aturan di masa PPKM.

“Tingkat kepatuhan para pengusaha harus dipaksa, semuanya belum ada kesadaran yang baik, kalau tidak baik itu berarti buruk (tingkat kesadarannya),” kata Rudy, Senin (25/01/2021) pagi usai memimpin apel pagi di lapangan kantor Bupati Garut.

Baca juga: Soal Garut Peringkat Ketiga Tak Patuhi Jaga Jarak, Angka Kematian Tertinggi di Jabar, Ruang Isolasi Penuh

Rudy menegaskan, pihaknya telah memutuskan untuk memperpanjang PPKM di Garut hingga tanggal 8 Februari 2021 mendatang.

Hal ini, menurutnya sesuai dengan arahan dari Menteri Dalam Negeri yang meminta daerah-daerah yang kasus Covid-19 meningkat dan angka kematian masih tinggi, untuk memberlakukan PPKM secara proporsional.

“Daerah yang meningkat atau tidak turun secara signifikan dan angka kematian masih tinggi, maka dilakukan PSBB secara proporsional, meski Garut tidak diinstruksikan Mendagri,” jelas Rudy.

Baca juga: Angka Kematian Pasien Covid-19 Garut Tertinggi Se-Jabar, Ruang Isolasi RSU Dipenuhi Pasien Mengkhawatirkan

Rudy beralasan, tingginya warga yang terpapar Covid-19 di masa pemberlakukan PPKM tahap pertama terjadi karena, saat PPKM diberlakukan, kondisinya sudah sangat terdesak dimana mereka-mereka yang memiliki gejala, tidak mau melakukan isolasi mandiri, namun terus bergaul di masyarakat. Karenanya, angka yang terpapar Covid-19 di Garut, 70 persennya adalah mereka yang tanpa gejala (OTG).

Rudy mengakui, perpanjangan PPKM ini akan berat bagi para pengusaha di Garut. Namun, menurutnya telah menjadi kebijakan pemerintah pusat. Jangankan pengusaha, pemerintah daerah sendiri saat ini juga mengalami pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat karena Covid-19.

“Apa boleh buat, ini kebijakan pusat,” katanya.

Rudy menuturkan, saat ini di daerah-daerah sudah ada satgas-satgas yang dibentuk di lingkungan warga sudah mulai efektif berjalan mengajak warga menegakan protocol kesehatan. Pihaknya pun akan terus mendorong agar fungsi Satgas bisa lebih maksimal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com