MANADO, KOMPAS.com - Cuaca ekstrem di Manado yang menyebabkan banjir di kota itu terjadi karena pengaruh La Nina. Suhu permukaan laut (SPL) di barat Pasifik masih menunjukkan anomali positif yang kuat.
"Di tenggara Jepang, Filipina dan utara Sulawesi, suhu permukaan laut hangat. Penguapan tinggi," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky Daniel Aror, lewat pesan singkat, Sabtu (23/1/2021).
La Nina merupakan fenomena iklim yang berlawanan dengan El Nino. Pada La Nina, fenomena yang terjadi adalah musim hujan yang panjang. Sementera, El Nino adalah musim kemarau yang panjang. Baca juga: La Nina, Sejumlah Daerah Berpotensi Banjir pada November 2020 hingga Januari 2021
Ricky menyebut, massa udara yang membawa banyak uap air bergerak dari timur laut dengan kecepatan angin yang lumayan kencang.
"Melambat ketika masuk ke utara Sulawesi, terjadi penumpukan massa udara yang cenderung hanya di pesisir semenanjung Sulawesi Utara yang menyerupai sendok (cekungan) sehingga memicu juga pertumbuhan awan-awan orografi," jelasnya.
Baca juga: Banjir Manado, Masyarakat Diimbau Waspada Potensi Hujan 3 Hari ke Depan
Ia menuturkan, awan yang terbentuk seperti tersangkut di pulau Sulawesi, langsung jatuh sebagai hujan di sisi utara dan barat Sulawesi.
"Sisi timur, tenggara dan selatan Sulawesi cenderung cerah karena hujan sudah jatuh (akibat tersangkut) di daratan Sulawesi," kata dia.
Berdasarkan data-data yang ada, lanjut Ricky, beberapa hari ke depan diprakirakan cuaca akan berangsur-angsur kondusif.
"Namun tetap harus selalu waspada mengingat kita masih berada pada musim hujan, sehingga cuaca yang terlihat kondusif pun bisa berubah menjadi ekstrem," imbaunya.
Dikatakan, BMKG selalu mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap bencana-bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi seperti banjir dan tanah longsor.
"Jangan terpengaruh dengan berita bohong atau hoaks. Carilah informasi ke instansi atau lembaga resmi pemerintah seperti BMKG yang bisa diakses melalui website, aplikasi InfoBMKG, atau halaman Facebook BMKG Sulawesi Utara," ujar dia.
Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Manado Kembali Banjir dan Longsor
Banjir dan longsor yang terjadi di Manado, Jumat (22/1/2021), merupakan yang kedua dalam sepekan. Dilaporkan tiga orang meninggal.
Sebelumnya, banjir dan longsor melanda Manado pada Sabtu (16/1/2021) lalu. Enam orang dilaporkan tewas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.