Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Korban Banjir Manado, Hanya Punya Baju di Badan, Patungan Beli Sarapan

Kompas.com - 23/01/2021, 13:32 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Tak hanya merasakan kesedihan karena diterjang banjir, warga Kecamatan Wanea, Manado, Sulawesi Utara juga menderita lantaran bantuan tak kunjung datang.

Sedangkan, bangunan tempat tinggal mereka rusak dan dipenuhi lumpur.

Korban banjir di Lingkungan II Kelurahan Karombasan Utara, Djoni Kaligis mengatakan, tak banyak barang yang bisa mereka selamatkan saat banjir terjadi.

"Saat ini warga hanya tinggal baju di badan. Barang-barang diratakan oleh banjir," tutur Djoni pilu, Sabtu (23/1/2021).

Baca juga: Belum Terima Bantuan, Korban Banjir di Manado Patungan Beli Sarapan

Patungan beli sarapan

Rumah warga di Lingkungan II, Kelurahan Karombasan Utara, Kecamatan Kecamatan, Manado, Sulawesi Utara, rusak akibat banjir, Sabtu (23/1/2021) pukul 08.12 WITAKOMPAS.com/SKIVO MARCELINO MANDEY Rumah warga di Lingkungan II, Kelurahan Karombasan Utara, Kecamatan Kecamatan, Manado, Sulawesi Utara, rusak akibat banjir, Sabtu (23/1/2021) pukul 08.12 WITA
Derita warga kian bertambah lantaran mereka belum mendapatkan bantuan logistik.

Bahkan untuk makan pun, warga harus berupaya membeli sendiri.

Di sisi lain, banyak yang tidak bisa menyelamatkan harta benda mereka.

Sehingga terpaksa, warga korban banjir pun iuran untuk mengisi perut mereka yang lapar.

"Hingga kini belum mendapatkan bantuan makanan dan minuman. Sarapan pagi ini, kita patungan untuk membeli makanan," tutur Djoni.

Baca juga: Hingga Kini Belum Mendapat Bantuan Makanan dan Minuman, untuk Sarapan Ini Kami Patungan

 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado melaporkan hujan sebagai salah satu pemicu terjadinya bencana tersebut.Dok. BNPB Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado melaporkan hujan sebagai salah satu pemicu terjadinya bencana tersebut.
Beberapa rumah rusak karena terjangan banjir

Djoni menuturkan, akibat banjir yang menerjang pada Jumat (22/1/2021) sore, beberapa rumah warga mengalami kerusakan.

Tercatat 11 rumah warga terdampak banjir cukup parah.

"Beberapa hancur, sebagian belum bisa ditempati akibat material sampah dan lumpur," kata dia.

Korban banjir lainnya, Ferry membenarkan jika rumah mereka tergenang air hingga setengah badan.

"Air begitu cepat naik. Pukul 18.00 WITA, banjir sudah meluap. Setengah badan rumah tertutup banjir," kata dia.

Baca juga: 7 Fakta Bayi 4 Bulan Dicekoki Miras oleh Pamannya, Gunakan Dot, Dilakukan di Rumah Orangtua Bayi

Delapan kecamatan dilanda banjir

Ilustrasi banjirShutterstock Ilustrasi banjir
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak delapan kecamatan di Kota Manado terdampak banjir pada Jumat (22/1/2021).

Delapan kecamatan tersebut antara lain Kecamatan Malalayang, Wanea, Sario, Paal Dua, Pikkala, Wenang, Tuminting dan Singkil.

Tinggi genangan banjir terpantau setinggi 50 sentimeter hingga 400 sentimeter.

Banjir mengakibatkan tiga warga meninggal dunia dan satu orang lainnya hilang.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey | Editor: Dheri Agriesta), Siaran Pers BNPB

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com