Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Warga Terobos Rumah Sakit, Bawa Paksa Jenazah Pasien Covid-19 dengan Pikap

Kompas.com - 19/01/2021, 11:30 WIB
Ahmad Faisol,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com – Beredar video seratusan warga menerobos masuk ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, mengambil paksa jenazah pasien Covid-19.

Dalam video itu, warga berteriak saat mengambil jenazah pasien berinisial R. sejumlah pria dan ibu-ibu terlihat emosi.

Warga kemudian beramai-ramai memindahkan jenazah ke atas mobil pikap milik warga untuk dibawa ke rumah duka.

Baca juga: Kristen Gray Gunakan Visa Kunjungan untuk Masuk Bali Awal 2020, Alamatnya Kini Terdeteksi

Sejumlah pemuda dengan menaiki motor berknalpot brong kemudian mengawal pikap tersebut. 

Dari video terlihat jelas warga melawan petugas yang berjaga. Namun, aksi mereka yang mulai tidak terkendali mereda setelah jenazah dibawa keluar dari rumah sakit.

Massa juga terdengar mengucapkan sumpah serapah dalam aksi tersebut.

Baca juga: Kristen Gray Dicari Petugas karena Ajak Turis Asing Ramai-ramai Tinggal di Bali

Polisi dan petugas RSUD terlihat dalam video tersebut. Namun, upaya pengambilkan paksa jenazah tak bisa dibendung karena ramainya warga yang berada di sana.

Dihubungi Kompas.com, Senin (18/1/2021) malam, Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy Irawan membenarkan kejadian tersebut.

Ferdy mengatakan, perisitiwa itu berlangsung pada Sabtu (16/1/2021) malam di RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

Kejadian itu berawal saat seorang warga Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, dinyatakan postiif Covid-19 dan meninggal dunia setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit tersebut.

Setelah meninggal, petugas kesehatan termasuk anggota Polri, TNI, dan Satpol PP berusaha membanguna komunikasi dengan cara memberikan informasi dan edukasi kepada keluarga agar jenazah dimakamakan secara protokol kesehatan.


Belum selesai upaya komunikasi, tiba-tiba di luar rumah sakit datang sekitar 100 orang dari Desa Kalibuntu.

Mereka sudah tidak terkendali dan tidak mau mendengar masukan dari petugas sehingga terjadi pengambilan paksa jenazah.

“Tentu aksi itu melanggar protokol kesehatan, apalagi jenazah juga dimakamkan dengan tidak menerapkan protokol kesehatan pula. Atas kejadian itu, hari ini kami berkoordinasi dengan satgas kabupaten untuk menyikapi apa langkah yang akan dilakukan,” jelas Ferdy.

Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo akan melakukan tracing dan testing terhadap potensi penularan virus akibat kerumunan pengambilan paksa jenazah. Warga akan dites massal. 

“Terkait aspek hukum, tentu saja kita akan menegakkan hukum, siapa yang memprovokasi dan melakukan perlawanan kepada petugas yang mengamankan di rumah sakit. Kita kumpulkan bukti-bukti untuk tahap selanjutnya,” ujar Ferdy. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com