Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2021, 22:39 WIB
Dani Julius Zebua,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Video fenomena awan Arcus telihat di langit Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, viral di media sosial.

Awan mirip gulungan ombak besar memanjang dan menggantung ini berlangsung hingga pukul 08.00 WIB.

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono mengungkapkan, fenomena kali ini muncul karena pertemuan masa udara hangat dari laut dan masa udara dingin dari darat dan pegunungan.

“Pertemuan itu menciptakan awan yang kami menyebutnya sebagai roll cloud karena memiliki bentuk memanjang,” kata Warjono via telepon, Jumat (15/1/2021).

Baca juga: Diguyur Hujan Selama 2 Hari, Belasan Titik di Kulon Progo Longsor

Warjono menerangkan, radar cuaca menangkap pembentukan roll cloud itu pada pukul 07.00 hingga 08.20 WIB.

Awan Arcus yang terjadi pagi sebenarnya memanjang dari Bantul hingga perbatasan Purworejo dan berada di sekitar pesisir dengan ketinggian antara 200-600 kaki.

“Puncaknya bisa sampai enam kilometer. Tebal juga. Sifatnya (awan) memanjang mengikuti bentuk pegunungan di pesisir,” kata Warjono.

Roll cloud banyak terjadi di wilayah tropis dan terpantau pada pagi dan sore hari.

Biasanya, kemunculan awan disertai hujan dan angin kencang atau turbulensi.

Baca juga: Viral di Instagram, Gerbang Klangon Kulon Progo Jadi Wisata Dadakan

Warjono mengungkapkan, pada kasus awan tadi pagi, hujan deras dan angin kencang justru terjadi di sekitar Bantul.

Sementara di sekitar YIA hanya hujan dan tidak terpantau angin kencang.

“Kita memantau dengan radar cuaca dan AWOS. Pada wilayah bandara tidak ada pergerakan angin signifikan yang mempengaruhi penerbangan. Turbulensi tapi low atau anginnya tidak kencang, tapi terjadi hujan,” kata Warjono.

Cuaca seperti itu tidak berpengaruh pada penerbangan pesawat besar di YIA.

“Kalau di bandara sangat ngefek pada pesawat kecil. Kalau di YIA kan yang beroperasi pesawat besar dan kebetulan sedang standby saat terjadi fenomena,” katanya.

Fenomena ini direkam warga dalam video maupun foto. Tersebar di berbagai media sosial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com