Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lolos dari Longsor Susulan di Sumedang, Kapolres: Kehendak Allah yang Menentukan Siapa Selamat dan Tidak Saat Itu

Kompas.com - 11/01/2021, 13:59 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto berhasil selamat dari longsor susulan yang terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1/2021) malam.

Eko berhasil selamat setelah masuk ke dalam Masjid An-Nur.

Selain Kapolres, empat jurnalis televisi pun berhasil selamat setelah Eko memecahkan kaca Masjid An-Nur.

"Kehendak Allah yang menentukan siapa yang selamat dan tidak saat itu. Ini menjadi rahasia Allah mengenai usia seseorang. Saat itu saya hanya berpikir ingin ajal di dalam masjid, sehingga jenazah saya akan ketemu jika dievakuasi," kata Eko kepada Kompas.com berbagi kisah yang dialaminya di Posko Utama di SMAN Cimanggung, Minggu (10/1/2021).

Baca juga: Ini SMS Terakhir Indah, Penumpang Sriwijaya Air yang Hilang Kontak kepada Orang Tua Sebelum Naik Pesawat

Pasca-kejadian itu, kata Eko, ia sempat mendengar suara azan dari dalam masjid tersebut.

"Saya sempat dengar ada yang azan sesaat keluar dari masjid, tidak tahu marbot atau wartawan," ungkapnya.

Kronologi longsor susulan

Diceritakan Eko, awalnya ia bersama dengan tim dari Polres Sumedang tiba di lokasi pada Sabtu sekitar pukul 18.45 WIB.

Setelah sampai di lokasi, Eko kemudian mengecek lokasi longsor.

Baca juga: Cerita Kapolres Sumedang, Lolos dari Longsor Susulan berkat Kokohnya Masjid, Aksinya Pecahkan Jendela Selamatkan 4 Nyawa

Setelah itu, sambung Eko, timnya bersama dengan para jurnalis kembali ke posko di Masjid An-Nur untuk mematangkan rencana evakuasi dan mendata identitas penghuni.

Namun, sambung Eko, tiba-tiba ada suara gemuruh yang keras diikuti lantai yang bergetar. Mendengar itu, semua pun langsung berlarian ke segala arah.

"Saya termasuk yang paling terlambat lari karena ke dalam masjid pintu sudah berebutan untuk masuk, menyusuri setapak masjid dan sudah penuh orang, mereka jatuh, dan saling bertindihan," ujarnya.

Baca juga: “Saya Memaafkan Ibu, tetapi Tidak Mau Mencabut Laporan, Biarlah Proses Hukum Tetap Berjalan”

Masih dikatakan Eko, melihat itu, ia pun berinisiatif memecahkan kaca jendela masjid, untuk membuat jalan baru.

"Setelah kaca jendela dipecahkan, saya loncat ke dalam masjid diikuti beberapa wartawan," ujarnya.

Setelah berhasil masuk, dalam waktu bersamaan tiba-tiba material tanah dalam jumlah besar langsung menimbun lokasi. Sontak, listrik yang tadinya menyala kemudian padam.

"Pasca-longsor susulan singkat yang hanya 10 detik sampai 20 detik ini, kami semua keluar dari masjid dan melihat kondisi sekitar yang berubah menjadi puing dengan dipenuhi tumpukan material tanah," ujarnya.

Baca juga: Batal Terbang karena Tunggu Hasil Swab PCR, Rachmawati: Sebenarnya Saya Akan Berangkat Menggunakan Pesawat Itu

 

(Penulis Kontributor Sumedang, Aam Aminullah | Editor Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com